WahanaNews.co | Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan kondisi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, saat ini sudah miring sehingga dibutuhkan upaya antisipasi, di antaranya dengan membatasi pengunjung naik ke area stupa.
“Yang menjadi masalah dengan Borobudur adalah beban pengunjung sementara untuk menahan beban material yang di candi itu sendiri sudah sangat berat.”
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
"Karena itu, kita tahu itu kan sudah miring, kan ada upaya dari sejak awal mulai ada penyangga itu dan kita tidak ingin itu terjadi terus," ungkap Muhadjir usai menghadiri acara Dies Natalis Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (8/6).
Muhadjir menyatakan rencana menaikkan tarif naik ke Candi Borobudur yang disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bukan tanpa alasan, namun lebih pada banyak pertimbangan, utamanya adalah menjaga dan melindungi Borobudur yang menjadi salah satu warisan dunia.
“Sebetulnya jangan dilihat naik atau tidaknya ya, tetapi latar belakang itu apa sih sebetulnya yang kemudian menjadikan pertimbangan.”
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
"Tadi itu sudah kita bahas lama itu, jadi Borobudur ini perlu ada konservasi dan perlindungan karena ini adalah petilasan yang sangat mendunia, bahkan UNESCO menempatkannya pada rangking pertama," jelas Muhadjir.
Soal penetapan tarif naik ke Borobudur diusulkan sebesar Rp750 ribu, Muhadjir memastikan pemerintah akan mengkaji dan meninjau kembali tanpa mengurangi tujuan utamanya yakni memproteksi, mengkonservasi, menjaga keanggunan, keagungan Candi Borobudur. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.