WahanaNews.co | Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan mitigasi bencana dalam pengamanan KTT G20 pada 15-16 November sudah dipersiapkan secara baik bersama TNI.
"Khusus mitigasi bencana kita sudah siapkan, baik mitigasi terkait dengan bencana alam berupa gempa bumi atau mungkin terkait dengan peristiwa lain," kata Sigit usai meninjau simulasi pengamanan di Command Center Mapolda Bali, Sabtu (5/11).
Baca Juga:
Kerja Sama Bisnis antara Indonesia dan Brasil Terus Ditingkatkan pada Berbagai Bidang Prioritas
"Seperti tadi, ada alarm yang berbunyi mana kala terjadi gempa. Tadi, ada beberapa kali (gempa) walaupun di daerah lain tapi tetap semuanya termonitor oleh kita," imbuhnya.
Sigit menjelaskan persiapan mitigasi bersama TNI juga sudah disiapkan.
"TNI tentunya terkait ring satu, kita ring yang lain tapi mitigasi dan evakuasi terkait resiko-resiko bencana semuanya sudah kita siapkan," imbuhnya.
Baca Juga:
Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi G20 Brasil
Terkait pengamanan 17 Kepala Negara yang dikonfirmasi hadir saat KTT G20, Sigit mengatakan sudah dikoordinasikan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
"Secara prinsip koordinasi tentunya terus berjalan. Mungkin itu, ada tim advance Bapak Panglima kemudian Paspampres. Namun, saya melihat bahwa semuanya berjalan dengan baik termasuk juga kesiapan-kesiapan pengamanan yang menjadi standar mereka dan tentunya harus nanti disesuaikan. Mungkin secara jelas akan disampaikan oleh bapak panglima," ujarnya.
Sigit mengatakan pengamanan KTT G20 di Bali berstandar internasional dan menjadi pertaruhan Indonesia.
"Namun di sisi lain, tentunya kita ingin pengamanan kita kali ini merupakan pengamanan yang memiliki standar internasional. Karena memang ini menjadi salah satu pertaruhan kita, selain KTT G20 harus berjalan dengan baik maka pengamanan standarnya harus kita sesuaikan sehingga semuanya menjadi pertaruhan kita," ujarnya.
Command Center
Sigit menjelaskan command center atau pusat komando di Mapolda Bali memiliki kurang lebih 16 fitur yang terintegrasi fitur-fitur berbagai kementerian untuk pemantauan secara langsung.
Ia mengatakan sebagai contoh pelaksanaan pelatihan simulasi menggunakan sarana yang ada di command center untuk mengetahui anggota pengamanan yang melaksanakan tugas di lapangan saat KTT G20 dan jumlahnya berapa orang di setiap titik bisa dimonitor langsung.
Kemudian bisa juga memonitor jalur yang dilewati KTT G20 mulai titik kedatangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai dan hingga lokasi utama.
"Jadi semua terlihat dan tadi saya cek langsung terkait bagaimana penggunaan face recognetion untuk memantau terhadap orang-orang kita curigai atau masuk dalam daftar catatan kita, untuk dipastikan itu berfungsi atau tidak dan tadi kita lihat semuanya bisa berjalan baik dalam simulasi pada saat melaksanakan kegiatan pengawalan," ujarnya.[zbr]