WahanaNews.co | Kita semua menyadari, bahwa dalam mengatasi aksi terorisme TNI harus siap mulai dari penangkalan, penindakan, sampai dengan pemulihan aksi terorisme act of war tersebut.
Demikian amanat Komandan Komando Operasi Khusus (Dankoopssus) TNI Mayjen TNI Joko P. Putranto, yang dibacakan Wadan Koopssus TNI Brigjen TNI (Mar) Supriyono, saat membuka Latihan Aksi Khusus Koopssus TNI Semester I TA 2023, bertempat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).
Baca Juga:
Panglima TNI Gagas Asex-01 Natuna Wujud The Mother Of ASEAN
Menurut Dankoopssus TNI, aksi terorisme tidak hanya menjadi ancaman bagi Indonesia saja akan tetapi menjadi ancaman global.
"Terbukti tidak saja menimbulkan korban jiwa yang cukup besar, tetapi juga menyebabkan trauma psikologis yang berkepanjangan bagi masyarakat, serta menimbulkan dampak negatif yang cukup luas terhadap berbagai aspek kehidupan," ujarnya.
Mayjen TNI Joko P. Putranto menjelaskan, berpedoman dari kejadian ini maka penanggulangan aksi terorisme harus dilakukan melalui berbagai strategi yang komprehensif dan integral yaitu melalui pendekatan hard power (penegakan hukum secara tegas dan normatif) maupun soft power (peningkatan kepedulian dan peran masyarakat) guna melindungi seluruh warga masyarakat agar tidak menjadi korban aksi terorisme.
Baca Juga:
Panglima TNI Dampingi Presiden Jokowi Hadiri Munas dan Konbes NU 2023 di Ponpes Al-Hamid
Latar belakang diselenggarakan latihan aksi khusus Koopssus TNI Semester I TA 2023 ini adalah sebagai implementasi strategis untuk melaksanakan aksi penanggulangan teror dan pembebasan sandera.
Lebih lanjut Dankoopssus TNI mengatakan bahwa latihan aksi khusus Koopssus TNI Semester I TA 2023 ini bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan satuan aksi khusus TNI untuk melaksanakan operasi penanggulangan teror dan pembebasan sandera.
"Latihan ini juga merupakan wujud dari kepedulian negara dan pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat dari aksi terorisme," ungkapnya dalam rilis yang diterima WahanaNews.co.