WahanaNews.co | Serpihan
pelurus torpedo dan botol berisi cairan oranye merupakan salah satu dari sejumlah
serpihan yang menjadi bukti autentik tenggelamnya KRI Nanggala-402 di Selat
Bali. Apa fungsi kedua benda ini?
Baca Juga:
Bangkai KRI Nanggala-402 Mau Diangkat, Banyak Negara Tawarkan Bantuan
"Kita lihat botol kecil dengan grease warna oranye
ketika ditemukan ini dalam posisi juga di botol, karena setiap ABK yang
bertugas di periskop selalu membawa botol ini," kata Panglima TNI Marsekal
Hadi Tjahjanto dalam jumpa pers yang disiarkan langsung oleh kanal YouTube
Puspen TNI, Sabtu (24/4/2021).
Grease
Baca Juga:
Prabowo Janjikan Ini ke Anak Korban KRI Nanggala-402
Grease atau gemuk atau lemak (fat) pelumas digunakan untuk
melumasi periskop, benda yang bisa naik-turun dari atas kapal selam, digunakan
untuk melihat kondisi di atas permukaan laut. Supaya periskop itu bisa
naik-turun dengan lancar, pelumas tersebut harus senantiasa dioleskan pada
batang periskop.
Panglima TNI mempersilakan mantan Komandan KRI Cakra 401
bernama Indra menjelaskan benda-benda ini. Dia menjelaskan grease oranye dalam
botol plastik itu.
"Grease ini semula warnanya tidak merah, yaitu agak
putih atau krem gitu. Karena mungkin terjadi kepanasan di laut dan sebagainya,
sehingga warnanya berubah jadi merah, jadi oranye," kata Indra.
Pelindung pipa
Indra memegang benda berwarna krem sepanjang lengan. Dia
menyebut benda itu adalah pelindung pipa. Benda ini buatan Korea, ditemukan di
sekitar tenggelamnya KRI Nanggala. KRI Nanggala pernah menjalani perbaikan di
Korea.
"Pelindung pipa untuk mengurangi kondensasi, termasuk
di jaringan pipa sistem pendingin. Ini dari Korea," kata Indra.
Serpihan pelurus
torpedo
Ada serpihan persegi berwarna hitam yang diletakkan di atas
meja. Benda ini adalah bukti autentik dari tenggelamnya KRI Nanggala-402. Benda
ini adalah serpihan komponen torpedo.
"Ini adalah pelurus torpedo. Tempatnya di dalam
peluncur torpedo, di bawah atau di atas," kata Indra sambil memegang benda
itu dengan salah satu tangannya.
Pelurus torpedo ini juga berfungsi sebagai pelindung torpedo
dari benturan kaki-kaki torpedo yang bergoyang. Ada lagi ciri spesifik lain
yang meyakinkan dia bahwa benda ini adalah pecahan pelurus torpedo.
"Sama persis di KRI Cakra," kata dia. [dhn]