WahanaNews.co | Tragedi
jatuhnya pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan
Seribu, Jakarta Utara, Sabtu (9/1/2021) siang, meninggalkan duka bagi banyak
keluarga. Salah satunya dirasakan Yaman Zai, pria asal Nias, Sumatera Barat
yang sedang merantau di Pontianak.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Saat ingin membahagiakan istri dan ketiga anaknya, keempat
keluarganya malah terenggut bersama jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY-182 di
perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). Rencana keluarganya berlibur ke
Pontianak bakal menjadi bencana.
Yaman Zai kehilangan kontak dengan empat keluarganya, yaitu
satu istri dan tiga anaknya seiring dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di
Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Yaman Zai, sudah satu tahun tinggal di Pontianak ini terus
menangis histeris setibanya di Bandara Supadio Pontianak.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Ia mengungkapkan bahwa istri dan ketiga anaknya merupakan
penumpang di pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno
Hatta.
"Istri saya, lalu tiga anak saya jadi penumpang. Saya
itu bekerja setahun lebih di sini, mereka mau kesini mau liburan,"
ungkapnya sembari menangis.
Bahkan, di katakannya, turut pula anaknya yang baru lahir
beberapa bulan lalu pun ikut menjadi penumpang di pesawat yang belum di ketahui
keberadaannya ini.
"Tadi terakhir kontak saya setengah 2 siang tadi,
mereka sudah di bandara, maknanya saya tunggu-tunggu, palingkan biasa satu jam
sudah sampai, tapi ditunggu tidak datang, di telpon tidak aktif,"katanya
yang berasal dari Pulau Nias.
Sejumlah Keluarga Penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan
nomor penerbangan SJ 182, menangis histeris di Bandara Internasional Supadio
saat mengetahui pesawat yang di tumpangi Keluarganya hilang kontak.
Selamat Karena Tunggu
PCR
Seorang calon penumpang Sriwijaya Air SJY-182 selamat dari
maut kecelakaan pesawat tersebut setelah batal ikut terbang.
Adalah Rachmawati, warga Mempawah, Kalbar yang batal terbang
ke Pontianak pada Sabtu (9/1/2021).
Sejatinya adalah penumpang nahas itu, namun karena surat
keterangan PCR Swab-nya belum jadi maka ia batal menumpang pesawat tersebut.
Rachmawati yang juga qoriah internasional asal Kalbar itu
selamat karena tak jadi terbang.
"Sebenarnya saya akan berangkat menggunakan pesawat
tersebut, tetapi karena menunggu hasil PCR SWAB yang baru hari ini keluar, jadi
batal ikut pesawat itu," kata Hj Rachmawati, warga Mempawah yang bertugas
di Kemenag RI ini.
Dikatakan, sudah menghubungi pihak travel untuk pesan tiket
beberapa hari sebelumnya. Tapi karena ke Pontianak harus pakai PCR SWAB harus
menunggu sampai hasil keluar.
Mantan Qoriah Internasional era tahun 1985-1986 menjelaskan,
hasil Swab baru di ketahui hasilnya pada Sabtu siang.
Sehingga keberangkatan pulang ke Pontianak menggunakan
Pesawat Sriwijaya jadwal hari Sabtu dibatalkan.
"Karena PCR SWAB baru keluar tadi, akhirnya saya
jadinya berangkat besok (Minggu) menggunakan pesawat air Asia," ujar Rachamati.
Rachmawati bersyukur masih diberi umur panjang karena batal
berangkat ikut pesawat naas itu.
"Tadi banyak yang telepon juga, anak dan saudara yang
di Mempawah dan Sambas, karena beredarnya nama penumpang, yang tertera ada nama
saya, dan pihak keluarga juga sebenarnya sudah tahu kalau saya rencana pulang
hari ini,"katanya.
Pegawai Kemenag RI ini pun turut mendoakan semoga almarhum
dan almarhumah yang jadi korban kecelakaan pesawat semoga husnul khatimah.
Sekitar Pulau Laki
Pesawat rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9
Januari 2021. Pesawat jenis boeing 737-524 type classic ini diduga jatuh di
sekitar Kepulauan Seribu.
Dari data yang ada, awak kabin yang bertugas di pesawat
tersebut yakni SFA Dhika, FA Okky Bisma, FA Mia Tresetyani, dan FA Gita
Lestari.
Sementara yang pilot pesawat adalah Capt Afwan dan FO Diego
Mamahit.
Sementara Juru Bicara Kementerian Perhubungan RI Adita
mengonfirmasi bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang
kontak pada Sabtu 9 Januari 2021.
Pesawat hilang kontak saat berada di atas kawasan Kepulauan
Seribu. "Informasi saat ini, ada lost contact Sriwijaya Air rute
Jakarta-Pontianak SJ 182, ada kontak 14.40 WIB," ujar Adita.
Saat ini, Kemenhub membuka posko di Terminal II Bandara
Soekarno-Hatta. "Terakhir ada di atas perairan Pulau Seribu," ujar
dia.
Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi mengatakan, pesawat
Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Pulau Laki.
"Betul (di Pulau Laki)," ujar Djunaedi seperti dilansir
Kompas.com, Sabtu 9 Januari 2021.
Djunaedi menyatakan bahwa ia menerima informasi tersebut
dari pihak kelurahan setempat.
Dari pihak kelurahan ia menerima informasi bahwa seorang
nelayan bubu sempat melihat ledakan api dari peristiwa tersebut, kemudian
meminta tolong kepada warga sekitar. [qnt]