"Artinya ketika Dumai-Rantauprapat itu selesai, maka memberikan peningkatan ekonomi juga untuk Aceh dan Jambi. Orang yang lalu lalang dari Sumut-Pekanbaru akan semakin banyak,” kata Ijeck.
Belum lagi Sumut yang dikenal dengan CPO nya. Hal ini tentunya dapat mempercepat bisnis dan mengurangi biaya produksi jika tol sudah beroperasi. Pemprov Sumut sendiri kata Ijeck terus berkomitmen untuk membantu pemerintah pusat dalam hal mempercepat pembangunan JTTS di Sumut.
Baca Juga:
INALUM Tajamkan Daya Saing Lewat Inovasi Hijau di TIS 2025
“Kita komitmen untuk membantu,” katanya.
Sementara itu, Asdep Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi Kemko Marves Ferry Akbar Pasaribu menyampaikan ini menjadi kegiatan perdana Menko Marves dengan mengumpulkan sekaligus 4 provinsi.
Diakuinya, secara pribadi dia juga mendorong provinsi di Sumatera untuk lebih kuat dalam menyuarakan harapannya.
Baca Juga:
INALUM Tanam 600 Pohon, Tanda Dimulainya Penghijauan 500 Hektar di DTA Danau Toba
"Saya dukung provinsi di Sumatera ini untuk lebih kenceng suaranya, kita perlu mendorong agar JTTS ini bisa dilakukan. Tapi tidak hanya menuntut, berikan opsi ke pusat kalau hanya mengandalkan APBN berat, jadi dibutuhkan kreativitas dari Provinsi juga agar investor tertarik masuk," ujarnya.
Mekanisme paling memungkinkan, tambahnya adalah kombinasi pemerintah dengan swasta "Apa itu lokal, BUMN, non BUMN atau internasional. Makanya di sini juga kami undang Konjen Jepang dan Singapura agar mereka melihat dan siapa tahu tertarik untuk berinvestasi," ujarnya.
Lanjutnya, Dia apresiasi keinginan Wagub Sumut agar memprioritaskan pembangunan JTTS tahap ketiga.