Mulyono menceritakan, saat pertama
kali ia melihat Rosita, wanita itu masih menempuh pendidikan di Sekolah
Menengah Atas (SMA).
Pertemuannya dengan Rosita disebut
Mulyono saat ia melakukan tur perjalanan tugas di sejumlah wilayah, termasuk di Minahasa Selatan.
Baca Juga:
Kapolri Pimpin Kenaikan Pangkat 13 Pati, Dua Jadi Komjen
"Ketemu sama ibu kan kebetulan waktu saya letnan pertama,
saya ditugaskan di Kodam XIII/Merdeka, di Manado. Suatu saat pada tahun 1987,
saya melakukan tur perjalanan tugas. Nah tiba-tiba ya itu, melihat sosok ibu
itu," ujar Mulyono.
"Melihat sosok ibu yang dulunya
ya mungkin masih SMA, tahun 1987. Hanya ketemu sama ibu, dan saya cuma membatin
saja gitu dan sebagainya," katanya.
Mulyono yang begitu mencintai Rosita,
akhirnya meminang sang pujaan hati pada 1992.
Baca Juga:
42 Personel Naik Pangkat, Kapolres Nias Ingatkan Peningkatan Kualitas Kinerja dan Pengabdian
Sejak pertama kali bertemu, Mulyono
mengaku bahwa ia tak pernah berpacaran selama lima tahun hingga akhirnya
menikah.
Di sinilah momen testimoni Mulyono,
yang merasa bahwa ia tidak mungkin mendapatkan jodoh di kampung halamannya.
Sebab saat masih berpangkat Letda TNI,
Mulyono mengakui hanya memiliki gaji bulanan sebesar Rp 90 ribu.