“Karena waktu dulu di masa lalu, saat masih kurang cash flow, banyak yang tumbuhnya kurang terawat. Jadi, kami sekarang fokus replanting sawit,” pungkasnya.
Kementerian BUMN yang dinahkodai Erick Thohir diketahui telah menggabungkan 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjadi dua subholding, yakni PalmCo dan SupportingCo pada awal Desember 2023.
Baca Juga:
Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Nasional Aman Hadapi Nataru
PalmCo dibentuk melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai entitas bertahan dan pemisahan tidak murni PTPN III ke PTPN IV. Sementara itu, pembentukan SupportingCo ditempuh melalui penggabungan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV ke dalam PTPN I.
PTPN dipercaya mampu berkontribusi meningkatkan produksi crude palm oil (CPO) nasional dan minyak goreng dalam negeri.
Produksi minyak goreng diproyeksikan meningkat dari 460.000 ton/tahun pada 2021 menjadi 1,8 juta ton/tahun pada 2026. Adapun, SupportingCo akan menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan unggul, yang mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi dan divestasi aset, pengelolaan tanaman perkebunan, serta diversifikasi usaha lainnya.
Baca Juga:
ID FOOD Catat Produksi Gula Dua Kali Lipat Lebih Tinggi dari Produksi Nasional 2024
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.