WahanaNews.co | Sivitas akademika Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar silaturahmi akbar bersama Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin di Gedung Auditorium Al Jibra Kampus UMI, Makassar, pada Sabtu (3/12).
Arah tata kelola ekonomi syariah nasional dalam penanggulangan dampak krisis ekonomi global dan pemeliharaan tren positif pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan dan nasional menjadi tema acara.
Baca Juga:
Mata Pelajaran AI dan Aoding, Disebut Mendikdasmen Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD
Kegiatan ini dirangkaikan peluncuran Z-Mart UMI Baznas dan 500 Z-Mart Sulawesi Selatan.
“Suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi seluruh sivitas akademika atas kehadiran Wapres Ma’ruf Amin yang telah berada di kampus UMI,” kata Rektor UMI Basri Modding.
Ma’ruf dikenal sebagai ketua dewan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia.
Baca Juga:
Kawal Makan Bergizi Gratis, Gibran Titip Kepada Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia
“Kami minta arahan kepada Ma'ruf Amin tentang bagaimana mendorong komitmen para pihak untuk menjadikan Sulsel sebagai salah satu pilar utama praktek ekonomi syariah,” katanya.
Ma'ruf Amin menjelaskan ekonomi syariah sekarang tidak hanya memiliki landasan dari aspek syariah.
“Kita tahu bahwa syariah itu selain akidah, ibadah, akhlak juga muamalah, jadi kita umat Islam selain akidahnya harus benar muamalahnya juga harus sesuai dengan syariat,” ujarnya.
Penguatan ekonomi syariah tidak lepas dari dukungan dan komitmen pemerintah membentuk pusat komite nasional ekonomi dan keuangan syariah.
“Pusat komite ini diketuai presiden, wakil presiden, sekretarisnya menteri keuangan dan anggotanya semua menko dan menteri terkait,” jelasnya.
Sementara untuk daerah dibentuk KDEKS atau yang dikenal dengan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah.
KDEKS sudah terbentuk di Provinsi Riau, Yogyakarta, Jawa timur, Nusa Tenggara Barat, dan sekarang di Sulawesi Selatan.
Lanjut Ma'ruf Amin, memasuki tahun 2023 ketidakpastian masih melingkupi tetapi kita memiliki alasan untuk optimis bahwa ekonomi Indonesia cukup kuat.
“Pemulihan ekonomi Indonesia berjalan di jalur yang tepat, indeks manufaktur terus tumbuh dan surplus neraca perdagangan juga terus membesar,” ujarnya.
Selain itu di tengah gejolak harga pangan dan energi, Indonesia mendapat keuntungan di sektor komoditas utama kelapa sawit dan komoditas tambang.
“Keuntungan ini juga dirasakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan dari ekspor nikel serta hasil pertanian perkebunan dan kelautan,” katanya.
Ia meminta agar peran dunia usaha ditingkatkan sebagai Hamzah washal yang berarti pengusaha menerima, mengolah, dan memfasilitasi hasil produk masyarakat.
Baik pertanian, perikanan, dan perkebunan yang diolah menjadi komoditi untuk bisa dipasarkan.
“Saya kira Sulsel mempunyai potensi untuk menumbuhkan hamzah washal dari kalangan muslim Indonesia,” katanya.
Turut hadir Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sujana.
Forum komunikasi pimpinan daerah Sulawesi Selatan, rektor perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sulawesi Selatan.
Para wali kota dan bupati, serta Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI Prof Mansur Ramli. [ast]