WahanaNews.co | Aliran air PAM yang masuk ke rumah warga di sejumlah lokasi di kecamatan Cengkareng dan Kalideres sering mati. Kalau pun hidup, itu pun sebentar dan aliran airnya kecil.
Warga mengeluh lantaran kini sulit mendapatkan air bersih.
Baca Juga:
5 Tentara Israel Kehilangan Nyawa Saat Pasang Bom di Jalur Gaza
"Di Seroja sudah beberapa hari ini mati hidup. Kalau pun airnya nyala, alirannya kecil. Ampun mah PAM ini,” ungkap Rizky, warga yang sehari-harinya berjualan nasi goreng di Pasar Ganepo, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (5/8/2024).
Rizky mengaku sangat merugi lantaran terpaksa harus membeli air jerengenan untuk memasak nasi, termasuk untuk mandi sehari-hari dan mencuci pakaian.
“Setiap hari saya harus beli air jerengenen sebesar Rp 50 ribu untuk keperluan di rumah dan jualan,” ujar Rizky.
Baca Juga:
Gasak Uang Nasabah Rp 1,3 Miliar, Kasir Koperasi di Humbahas Diciduk Polisi
Hal sama juga diungkap Boy, warga Bulak Teko, Kalideres.
Ia mengatakan aliran air PAM di rumahnya dan sekitarnya sering mati. Kalau pun hidup airnya bau dan kotor.
“Kalau malam air PAM nyala, tapi bau dan kotor. Pagi ke sore alirannya kecil,” keluh Boy.