WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan terkait cuaca ekstrem di Indonesia.
Salah satu faktor utama yang menjadi perhatian adalah kemunculan bibit siklon tropis 96S yang terdeteksi di wilayah Laut Arafura, tepatnya di barat daya Papua Selatan atau selatan Kepulauan Aru, Maluku.
Baca Juga:
Bogor Diguncang Gempa Tadi Malam, BMKG Jelaskan Penyebab
Keberadaan sistem cuaca ini pertama kali diamati pada Rabu (9/4/2025) lalu pukul 19.00 WIB.
Berdasarkan analisis BMKG, kecepatan angin dalam sistem ini mencapai 20 knot (sekitar 37 km/jam) dengan tekanan udara minimum 1007 hPa.
BMKG memproyeksikan bahwa bibit siklon ini memiliki peluang sedang untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam kurun waktu 24 hingga 72 jam ke depan.
Baca Juga:
147 Gempa Guncang Bali Sepanjang Maret, Mayoritas Berkekuatan Ringan
Dua Wilayah Berpotensi Terdampak Bibit Siklon Tropis 96S
Berdasarkan unggahan di akun Instagram resmi BMKG @infobmkg, bibit siklon tropis 96S berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, serta gelombang laut tinggi di beberapa wilayah Indonesia.
Dua daerah yang diprediksi terdampak langsung adalah Maluku bagian selatan dan Papua Selatan.
Selain itu, gelombang laut dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan akan terjadi di Perairan Selatan Kepulauan Letti-Babar-Tanimbar dan Laut Arafura.
Prakiraan Cuaca Sepekan ke Depan
Selain ancaman dari bibit siklon tropis 96S, Indonesia juga sedang menghadapi fenomena atmosfer lainnya seperti gangguan MJO (Madden-Julian Oscillation), gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency.
Kombinasi dari fenomena-fenomena ini meningkatkan aktivitas konvektif dan membentuk pola sirkulasi siklonik yang memengaruhi kondisi cuaca di berbagai wilayah Indonesia.
Menurut laporan BMKG, dalam beberapa hari ke depan, cuaca di Indonesia akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.
Namun, ada potensi peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang hingga pekan kedua bulan April di beberapa wilayah berikut:
Hujan Lebat: Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Papua Pegunungan, dan Papua.
Angin Kencang: Maluku.
Kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan masih akan berlanjut pada 11-14 April 2025. BMKG mengingatkan adanya potensi peningkatan hujan deras yang dapat disertai kilat, petir, serta angin kencang di daerah berikut:
Hujan Lebat: Sumatra Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua Pegunungan.
Angin Kencang: Aceh, Riau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Imbauan BMKG untuk Masyarakat
Dalam menghadapi kondisi cuaca yang berpotensi ekstrem ini, BMKG memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipasi, antara lain:
Mewaspadai kemungkinan hujan lebat yang dapat disertai kilat dan petir.
Berhati-hati saat berkendara karena jalanan bisa menjadi licin.
Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Tetap tenang dan selalu memantau perkembangan cuaca melalui sumber resmi.
Untuk mendapatkan informasi terkini mengenai bibit siklon tropis 96S maupun perkembangan cuaca ekstrem lainnya, masyarakat dapat mengakses website BMKG, aplikasi mobile InfoBMKG, atau media sosial resmi BMKG di @infoBMKG.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]