WAHANANEWS.CO, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia, menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat pemerintah dalam menangani insiden Warga Negara Asing (WNA) asal Afrika Selatan yang mengamuk di sebuah klinik di Bali dan diduga dalam pengaruh narkoba.
Menurut Farah, kejadian tersebut seharusnya menjadi momentum untuk mengevaluasi sistem pengawasan WNA di Indonesia secara menyeluruh.
Baca Juga:
DPR Pertanyakan Soal Prajurit TNI Aktif Menduduki Posisi Strategis di Pemerintahan
"Ini bukan sekadar pelanggaran hukum biasa. Ini soal martabat dan kedaulatan negara," tegas Farah dalam keterangannya pada Selasa (15/4/2025).
Farah menyatakan bahwa Indonesia memang terbuka bagi wisatawan asing, tetapi bukan berarti negara ini harus bersikap permisif terhadap pelanggaran hukum.
"Kita terbuka untuk turis asing, tetapi tidak boleh ada toleransi terhadap pelanggaran hukum. Aparat harus bekerja lebih proaktif, tidak hanya menunggu kejadian viral," ujarnya.
Baca Juga:
Pemkab Fakfak Sambut Kunjungan Kerja Anggota Komisi I DPR RI
Ia mendorong agar Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri, serta Kepolisian RI melakukan audit menyeluruh terhadap sistem pengawasan WNA, khususnya di kawasan wisata seperti Bali.
Lebih jauh, Farah menekankan pentingnya sinkronisasi data antara instansi terkait.
"Database imigrasi, kepolisian, dan interpol harus terintegrasi agar kita bisa lebih cepat memantau WNA yang bermasalah. Jangan sampai negara ini menjadi tempat pelarian bagi mereka yang punya catatan kriminal," katanya.