WahanaNews.co | Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut jadi tuan rumah perhelatan G20 mulai 16-18 Maret 2022. Mengingat aktivitas erupsi efusif Gunung Merapi yang masih berstatus Siaga atau Level III, apakah aman mengunjungi Kota Yogyakarta?
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta membeberkan sejumlah fakta terkait erupsi Merapi saat ini berkaitan dengan rencana perhelatan G20 di Yogyakarta.
Baca Juga:
Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Badan Geologi Peringatkan Bahaya Erupsi
"Berdasarkan data pemantauan saat ini (14 Maret 2022), tidak ada indikasi akan terjadi erupsi besar di Merapi," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangannya pada Selasa, 15 Maret 2022.
Hal itu disampaikan untuk menjawab pertanyaan apakah dalam waktu dekat akan terjadi erupsi besar di Merapi. Adapun terkait jika benar terjadi erupsi, seberapa besar ancamannya di masa mendatang dan apakah membahayakan Yogyakarta, BPPTKG menjelaskan bahwa untuk Kota Yogyakarta masih aman.
"Kota Yogyakarta masih aman dari bahaya erupsi, namun abu vulkanik masih tetap dapat mencapai Yogyakarta dengan intensitas yang tergantung kekuatan erupsi dan arah angin," kata Hanik.
Baca Juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Tewaskan 8 Orang, Warga Diminta Waspada
Selama periode erupsi 2018-2022, hanya dua kali abu vulkanik Merapi mencapai Yogyakarta. Lalu apakah tempat wisata beroperasi seperti biasa? Hanik menjelaskan bahwa tempat wisata di luar potensi bahaya masih bisa beroperasi normal.
"Faktanya, hampir semua objek wisata Yogyakarta berada di luar potensi bahaya Merapi," kata Hanik.
Lalu apakah juga aman mengunjungi Candi Borobudur, BPPTKG Yogyakarta mengatakan bahwa candi Budha terbesar itu masih aman karena berjarak 27 kilometer di arah barat daya Merapi. "Bahaya yang mungkin terjadi di Borobudur hanyalah abu vulkanik yang bisa mencapai candi itu tergantung intensitas erupsi, arah, dan kecepatan angin saat erupsi," kata Hanik.
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan para tamu mancanegara delegasi G20 perlu disambut dengan baik selama di DIY. "Kami sebagai warga Yogya harus bisa menunjukkan kelebihan Yogya selama para degelasi G20 berada di sini," kata dia.
Untuk itu, sudah disusun pula agenda kunjungan ke beberapa destinasi wisata dan UMKM. Aji berharap warga DIY juga bisa ikut merasa punya gawe menyambut tamu mancanegara ini karena setelah kembali ke negara masing-masing, para delegasi ini dipastikan akan menyampaikan pengalaman mereka selama di DIY.
Aji berharap kondisi DIY akan terus kondisif dan stabil. "Dengan adanya penyelenggaraan rangkaian G20 di DIY, DIY sebagai salah satu destinasi wisata diharapkan bisa turut meningkatkan pariwisata, ekspor maupun pemberdayaan UMKM," kata dia.
Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY Agus Priyono mengatakan DIY menjadi salah satu venue utama dalam penyelenggaraan G20 di Indonesia. Sampai saat ini, telah terkonfirmasi akan diselenggarakan sepuluh pertemuan di DIY, di mana salah satunya merupakan pertemuan tingkat menteri dan sisanya pertemuan setingkat dirjen atau disebut working group.
“Kegiatan pertama akan diselenggarakan working group on education pada 16-18 Maret 2022. pada intinya kami berupaya agar dampak penyelenggaraan G20 bagi Indonesia, khususnya DIY bisa maksimal,” kata Agus.
Para delegasi G20 yang hadir di DIY juga akan disuguhkan pariwisata, budaya dan kuliner khas Yogyakarta. Selain itu, akan dilakukan kunjungan ke Candi Prambanan, Candi Borobudur, sentra batik Giriloyo dan Keraton Yogyakarta. [qnt]