Kehadiran kompetisi konversi motor ini juga disyukuri oleh para peserta. Salah satunya, Iqbal, pemenang juara 1 konversi yang berasal dari SMK Dinamika Pembangunan 1 Jakarta. Ia menyebut kompetisi konversi motor di PLN EV Coversion Race 2024 semakin memacu dirinya untuk terus meningkatkan pengetahuan tentang electric vehicle (EV).
"Alhamdulilah saya sangat bersyukur bisa jadi juara satu. Walaupun saya merupakan pemain baru di konversi ini apalagi sepeda motor listrik. Harapannya, semoga EV menjadi lebih baik ke depannya, semakin maju dan sukses. Saya juga berharap PLN dapat terus mendukung, karena banyak bibit dari SMK yang ingin berkembang di dunia EV ini," kata Iqbal.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik secara masif. Kompetisi EV Live Conversion ini menjadi salah satu upaya PLN dalam mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik, khususnya kendaraan konversi.
"Kompetisi ini akan memberikan edukasi langsung terhadap masyarakat tentang konversi motor listrik. Motor yang dikonversi juga dapat melaju dengan sangat aman dan yang pasti tanpa polusi udara," ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan, guna mendorong transisi energi di sektor transportasi, PLN juga telah melakukan berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Prioritas Pendidikan terkait konversi EV, salah satunya melalui pelatihan konversi kendaraan BBM menjadi kendaraan listrik yang melibatkan berbagai stakeholder. Program pelatihan ini telah diselenggarakan sejak tahun 2022 hingga 2024 di 27 kota dan diikuti oleh 1.170 peserta dari 35 SMK, 2 universitas serta 2 komunitas yang tersebar se-Indonesia.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Selain berhasil mengkonversi 303 unit motor dan 2 mobil menjadi kendaraan listrik, program pelatihan ini juga menghasilkan 1.023 siswa serta 238 guru tersertifikasi dan berpotensi memberikan manfaat ekonomi bagi mereka.
”Melalui program TJSL ini, PLN berhasil mengurangi emisi hingga 210 ton CO2e per tahun, mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang konversi dan pemeliharaan kendaraan listrik, menciptakan lapangan kerja dan mendorong geliat industri lokal di sektor otomotif penunjang konversi kendaraan listrik,” ucap Darmawan.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti menjelaskan, untuk mendorong peralihan kendaraan BBM ke listrik, PLN juga telah membangun ekosistem EV di dalam negeri. Hingga saat ini, PLN telah membangun sebanyak 2.057 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 2.182 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), dan 9.601 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di wilayah Indonesia.