Meski demikian, tidak ada sanksi kepada mereka yang bersimpati untuk Ukraina.
Kondisi itu berbeda ketika mantan kapten timnas Mesir Mohammed Aboutrika dikartu kuning pada 2009 karena menampilkan kaus yang bertuliskan dalam bahasa Arab dan Inggris 'Bersimpati dengan Gaza'.
Baca Juga:
Jelang Olimpiade Paris 2024, Erick Thohir Silaturahmi dengan Presiden FIFA
Akibat tindakan itu Aboutrika mendapat peringatan dari Konfederasi Sepak Bola Afrika agar tidak mencampur politik dengan olahraga.
Standar ganda FIFA juga yang membuat Aboutrika buka suara baru-baru ini.
"Keputusan untuk menangguhkan klub dan tim Rusia dari semua kompetisi harus disertai dengan larangan terhadap mereka yang berafiliasi dengan Israel, [karena Israel] telah membunuh anak-anak dan wanita di Palestina selama bertahun-tahun," kata Aboutrika.
Baca Juga:
Pembangunan Asrama Pusat Latihan Timnas Indonesia di Penajam Paser Utara Hampir Rampung
Bukan saja FIFA yang berstandar ganda, organisasi olahraga internasional juga bersikap seperti itu lebih dahulu.
Itu terlihat ketika judoka Aljazair Fethi Nourine dan pelatihnya diskors 10 tahun karena mengundurkan diri dari Olimpiade Tokyo 2020 karena menolak melawan atlet Israel. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.