WahanaNews.co | Kabar duka menghampiri sepakbola dunia. Salah satu
legenda sepakbola dunia, Diego Maradona, dikabarkan meninggal dunia, Rabu
(25/11/2020) malam WIB.
Legenda asal Argentina itu meninggal di
usia 60 tahun karena terkena serangan jantung.
Baca Juga:
Indonesia Siap Kerja Sama dengan Argentina di Bidang Olahraga
Saat
masih berkarier, mantan pemain bernama lengkap Diego Armando Maradona Franco
tersebut secara luas dianggap sebagai salah satu pemain sepakbola terhebat
sepanjang masa dan oleh banyak orang sebagai yang terhebat yang pernah ada.
Mantan
pemain kelahiran 30 Oktober 1960 ini dikenal dengan visi, passing, kontrol, dan dribling
yang dikombinasikan dengan perawakan kecil (1,65 m) yang memungkinkannya
bermanuver lebih baik daripada kebanyakan pemain lainnya.
Maradona
sering menggiring bola melewati beberapa pemain lawan secara beruntun.
Kehadiran dan kepemimpinannya di lapangan memiliki pengaruh besar pada kinerja
umum timnya, meski kerap mendapat perlawanan sengit oleh lawan.
Baca Juga:
Sambut Hari Bhayangkara ke-78, Wakapolres dan Tokoh Pemuda Jakbar Buka Pertandingan Eksebisi
Selain
kemampuan kreatifnya, ia juga memiliki kemampuan untuk mencetak gol dan dikenal
sebagai spesialis tendangan bebas. Karena bakatnya yang terlihat sejak belia,
Maradona diberi julukanEl Pibe de Oro(Anak
Emas). Nama yang melekat padanya sepanjang karirnya.
Maradona
diketahui menjadi pemain pertama dalam sejarah sepakbola yang mencetak rekor
transfer dunia dua kali.
Pertama
ketika ia ditransfer ke Barcelona dengan rekor
dunia saat itu dengan nilai transfer £ 5 juta.
Yang
kedua, ketika ia ditransfer ke Napoli dengan rekor transfer
£ 6,9 juta. Meski pernah memperkuat sejumlah klub, namun
Maradona paling terkenal dengan kariernya di Napoli dan Barcelona di mana dia memenangkan banyak trofi.
Karier Emas
Maradona
Maradona
memulai karier di klub lokal, Argentinos Juniors, saat masih berusia 16 tahun. Lima tahun di sana
(1976�"1981), Maradona mencetak total 116 gol dari 167 laga. Dia lalu hijrah ke
klub besar Boca Juniors
(1981-1982).
Tampil
impresif bersama klub besar Argentina membuatnya diminati Barcelona. Maradona
pun pindah ke Barcelona pada 1982. Dua musim di sana, Maradona mencetak 22 gol
dari 36 pertandingan.
Pada
1984, Maradona hijrah ke Napoli. Nama Maradona melegenda di Napoli setelah
membawa klub asal Italia Selatan itu juara Serie A. Selama tujuh musim di Napoli, Maradona total mencetak
81 gol dari 188 pertandingan.
Pemain
kelahiran Buenos Aires itu kemudian melanjutkan kariernya di Sevilla (1992-1993) dan Newell's Old Boys (1993-1994),
sebelum akhirnya dia mengakhiri karier emasnya di klub lokal Argentina Boca
Juniors (1995-1997).
Sepanjang
kariernya, Maradona tercatat meraih 9 trofi bergengsi di level klub. Di
antaranya Copa del Rey 1983, Supercopa de Espana 1983, Serie A 1987 dan 1990.
Coppa Italia 1987. UEFA Cup 1989 dan Supercoppa Italiana 1990.
Argentina Juara
Dunia
Sebelum
memperkuat Timnas
Argentina Senior, Maradona sempat berkostum Argentina U-20
selama dua musim (1977-1979).
Maradona
yang berposisi second striker atau
gelandang serang ini total mengantongi 15 caps dan menorehkan total delapan
gol.
Di level
junior, Maradona berhasil membawa Timnas Argentina U-20 juara Piala Dunia pada
1979.
Puncak
kegemilangan
Maradona yaitu tatkala berhasil membawa Timnas Argentina senior menjuarai Piala
Dunia 1986 di Meksiko.
Maradona
sendiri tercatat tampil di empat edisi Piala Dunia bersama Timnas Argentina.
Dimulai pada Piala Dunia 1982 di Spanyol. Piala Dunia terakhir yang diikuti
Maradona adalah di Amerika Serikat pada tahun 1994.
Maradona
total mengantongi 91 caps di Timnas Argentina senior dengan koleksi 34 gol
selama 17 tahun (1977-1994).
Beberapa
gol di antaranya menjadi ikon. Salah satunya gol "Tangan Tuhan" yang
dia cetak ke gawang Inggris.
Usai
memutuskan pensiun pada 1997, Maradona menjajal peruntungannya sebagai pelatih.
Baik pelatih klub atau pelatih Timnas. Namun peruntungannya sebagai pelatih
tidak bisa mengulangi suksesnya saat masih menjadi pemain. [dhn]