"Kakak dan ayah saya mengajari saya tinju," kata Carini. "Saya berutang segalanya kepada mereka."
Pertandingannya Melawan Khelif
Baca Juga:
Anthony Sinisuka Ginting Akui Kekalahan di Indonesia Open 2024 karena Kesalahan Sendiri
Pada pertandingan Kamis (1/8/2024), Carini terkena beberapa pukulan cepat dari Khelif sebelum akhirnya memutuskan mundur dari ring, kejadian yang sangat langka dalam tinju Olimpiade.
Carini tidak menjabat tangan Khelif setelah wasit secara resmi memenangkan Khelif dan menangis di atas ring setelah berlutut.
Aksi Carini memicu perdebatan di media sosial tentang apakah Khelif seharusnya diizinkan bertanding, mengingat Khelif pernah gagal dalam tes kelayakan gender dari Asosiasi Tinju Internasional (IBA).
Baca Juga:
Olympiade PTAR 2024, Lima Tim dari Universitas di Indonesia Masuk Babak Final, Siapa Saja?
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni membahas masalah ini dengan presiden International Olympic Committee (IOC), Thomas Bach, selama pertemuan di Paris pada hari Jumat.
IOC telah berulang kali membela hak Khelf untuk bertanding minggu ini.
"Meskipun kami meminta kepastian dan jaminan, baik untuk keselamatan atlet kami maupun untuk keteraturan kompetisi, mereka telah mengonfirmasi bahwa (Khelif) berada dalam parameter ini," kata presiden Komite Olimpiade Italia Giovanni Malagò.