WahanaNews.co | Komite Paralimpiade Internasional (IPC) mengatakan bahwa kesejahteraan dan kesehatan mental dari dua atlet Afghanistan, yang baru tiba di Tokyo, adalah prioritas utama, dan keduanya tidak akan berbicara kepada media selama Paralimpiade.
Zakai Khudadadi dan Hossain Rasouli tiba di Tokyo, Sabtu, untuk bertanding di Paralimpiade 2020 setelah Khudadadi membuat video permohonan bantuan untuk meninggalkan Kabul setelah Taliban berkuasa.
Baca Juga:
Dalang Penembakan Massal di Moskow Diduga ISIS Cabang Afghanistan
Khudadadi dan Rasouli telah menyatakan keinginannya untuk tidak berbicara kepada media, dan keputusan tersebut akan dihormati.
"Ini tentang para atlet yang memenuhi impian mereka untuk bisa menghadiri Paralimpiade," kata Spence.
Kedua atlet itu bertemu dengan Presiden IPC Andrew Parsons dan pejabat lainnya setibanya di kampung atlet, menurut kepala komunikasi IPC, Craig Spence.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
"Pertemuan tersebut sangat emosional, ada banyak air mata dari semua orang di ruangan. Itu luar biasa, itu benar-benar pertemuan yang luar biasa," kata Spence, Minggu, dikutip dari Reuters.
"Dan karena kehidupan manusia adalah hal yang paling penting, dan kesejahteraan serta kesehatan mental para atlet adalah prioritas utama kami, para atlet tidak akan melakukan apa pun selama Olimpiade ini."
Khudadadi, seorang atlet taekwondo, dan atlet lari Rasouli dievakuasi dari ibukota Afghanistan pekan lalu dan mendarat di Tokyo dengan penerbangan dari Paris.