“Saya berharap mbak Ketum mpersiapkan lapisan dibawah terutama para talenta muda kita,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, pembinaan atlet dilakukan secara sistematis dalm DBON dan sudah mulai dilakukan pererutan siswa usia 12 dan ditempatkan di sentra-sentra olahraga antara lain di Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Semarang, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Baca Juga:
Menpora Dito Harap Cabor Taekwondo Lolos Olimpiade 2028 Los Angeles
“Anak-anak usia 12 tahun sangat bersemangat, semua kita biayai, dia sekolah, dan pasti salah satu ada atlet panjat tebing,” tukasnya.
Sementara itu, Yenny Wahid mengaku mendapat dukungan dan perhatian yang luar biasa dari pemerintah khususnya Kemenpora setiap mengikuti kejuaraan maupun pembinaan atlet.
“Alhamadulillah kalau untuk pembinaan jangka panjang kita sangat terbantu sekali dengan dukungan dari pemerintah, terutama dukungan dari kemenpora. Pak menteri sendiri memberikan perhatian luar biasa. Tiap kali ada urusan panjat tebing pasti diprioritaskan oleh beliau. Begitupun untuk pembinaan atlet, Kemenpora sudah memberikan support yang luar biasa, atlet pelatnas kemudian dikirim ke luar negeri untuk bertanding itu semua adalah bagian dari pembinaan jangka panjangdan jangka pendek,” jelasnya.
Baca Juga:
Forum Kolaborasi Pemuda dari 18 Kementerian/Lembaga Sepakat Kurangi Risiko Bencana
Untuk diketahui, IFSC World Cup Lead & Speed’ 2022 yang digelar di kawasan SCBD Jakarta mulai 24-26 September 2022 telah resmi dimulai. Acara ini diikuti oleh perwakilan atlet dari 27 negara dan sekitar 200 atlet. Indonesia sendiri mengirimkan 42 atlet yang akan bertanding untuk memperebutkan medali dalam ajang ini.
Pada acara pembukaan ini, turut hadir Presiden International Federation of Sport Climbing (IFSC) Marco Maria Scolaris, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid dan sejumlah tokoh lainnya. [JP]