"Ada biaya yang mahal dalam menerapkan VAR, terutama perihal set up kamera dan juga pelatihan," tulis mereka.
"Namun, seiring terbiasanya dunia sepak bola ke VAR, sekarang mungkin saat ASEAN bergerak seiring waktu, bisa dengan bantuan FIFA untuk edisi-edisi Piala Suzuki ke depannya."
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
"Benar, Lions beruntung dengan keputusan non penalti pada leg pertama (saat Ricky Kambuaya dilanggar di kotak terlarang dan tak terlihat oleh wasit) tetapi banyak sekali keputusan pada leg kedua yang mungkin tidak tepat dan merampas tim dari tempat di final."
"Jika ada kekalahan yang terhormat dan mendulang semangat, ini lah laga tersebut."
Namun, media Singapura yang paling mengkritik keputusan wasit mungkin situs Mothership.sg yang mengambil sudut pandang reaksi suporter Singapura terhadap wasit asal Oman, Qasim Matar Ali Al-Hatmi.
Baca Juga:
Shin Tae-yong Akui Marah disebabkan Pelatih dan Pemain Singapura Ejek Timnas Indonesia
"Sang wasit membuat beberapa keputusan kontroversial dalam laga, bersama dengan ofisial-ofisial pertnadingan lain," tulis mereka.
Mothership lalu merinci apa-apa saja kejadian kontroversial dalam pertandingan tersebut, termasuk pemberian kartu kuning pertama terhadap Safuwan Baharudin dan non penalti setelah Amy Recha dijatuhkan Rachmat Irianto di kotak terlarang.
Situs tersebut memuat GIF dari insiden-insiden kontroversial dalam laga dan juga cuitan para suporter Singapura yang kecewa.