WahanaNews.co | Francesco Bagnaia menyerukan dirinya tak membutuhkan ‘team order’ dari Ducati untuk membantunya meraih gelar juara dunia MotoGP yang tinggal menyisakan lima balapan lagi.
Bagnaia kehilangan lima poin berharga saat ia dikalahkan Enea Bastianini di Grand Prix Aragon pekan lalu, meskipun ia kini mendekatkan diri ke Fabio Quartararo yang memegang puncak klasemen pebalap dengan margin 10 poin.
Baca Juga:
Bagnaia Akan Susun Strategi Cerdas Demi Salip Quartararo
Dengan lima balapan hingga akhir musim dan 17 poin memisahkan tiga pebalap teratas di klasemen, setiap poin akan sangat berharga bagi sang pebalap Ducati.
Praktik "team order" sendiri tak asing di dunia balap, di mana tim memprioritaskan salah satu pebalapnya di balapan, atau menginstruksikan salah satu pebalap mengalah dan mengizinkan rekan satu timnya menyalip demi posisi yang lebih menguntungkan.
Biasanya dilakukan ketika salah satu pebalap tertinggal di balapan tertentu, namun secara umum unggul di klasemen.
Baca Juga:
Sempat Lenyap, Fabio Quartararo Klarifikasi soal Akun IG-nya
Ketika ditanya soal "team order" Ducati, Bagnaia mengatakan," Sejujurnya saya tidak membutuhkan bantuan untuk berada di depan. Saya lebih memilih menang di trek dan bukan karena seseorang membiarkan saya lewat."
"Saya bukan bagian dari keputusan ini... Saya telah mengutarakan keinginan saya, yaitu biarkan saya melakukan apa yang ingin saya lakukan.
"Apabila mereka melakukan sesuatu yang berbeda, itu bukan soal saya. Saya akan membalap, saya akan mencoba berada di depan dan mencoba menang. Seperti yang saya lakukan di Aragon dan Misano," kata Bagnaia di sesi jumpa pers jelang GP Jepang di Motegi, Kamis (22/9/2022).