Casas yang kini berusia 51 tahun juga memiliki pengalaman mendalam di Eropa karena pernah menjadi asisten pelatih timnas Spanyol di tiga era berbeda, yakni Luis Enrique, Roberto Moreno, dan Luis de la Fuente.
Pengalamannya juga meliputi periode emas FC Barcelona di era Luis Enrique saat klub tersebut meraih sembilan trofi bergengsi termasuk treble winner musim 2014/2015, di mana ia berperan sebagai Match Analyst.
Baca Juga:
Football Video Support, Teknologi Baru FIFA untuk Timnas Indonesia U-17
Nama kedua adalah Srecko Katanec, pelatih asal Slovenia yang juga mengenal sepak bola Asia setelah membesut Uzbekistan hampir empat tahun sejak 12 Agustus 2021 hingga 22 Januari 2025.
Bersama Uzbekistan, Katanec mencatatkan 26 kemenangan, delapan seri, dan delapan kekalahan dari 42 pertandingan dengan rata-rata poin mencapai 2,05 per pertandingan.
Sebelum melatih Uzbekistan, Katanec pernah menangani Irak sejak September 2018 sampai Juni 2021 dan membawa tim tersebut meraih 20 kemenangan, 11 hasil imbang, dan enam kekalahan dalam 27 laga.
Baca Juga:
Timnas Indonesia U-17 Penuh Percaya Diri Hadapi Zambia di Laga Pembuka Piala Dunia
Nama ketiga adalah Osmar Loss yang mencuri perhatian karena langsung membawa Buriram United berjaya di tahun pertama kepemimpinannya sejak Juni 2024.
Pelatih asal Brasil itu mempersembahkan tiga trofi domestik yaitu Liga Thailand, Piala FA Thailand, dan Piala Liga Thailand serta menambah trofi ASEAN Club Championship.
Meski baru sebentar memimpin Buriram, Loss dianggap potensial untuk timnas Indonesia karena mencatatkan rata-rata 2,34 poin per pertandingan dari 72 laga dengan 49 kemenangan, 14 seri, dan sembilan kekalahan serta produktivitas 183 gol dan kebobolan 66 gol.