WahanaNews.co | Angkat
besi jadi salah satu cabang olahraga yang didominasi kaum pria sejak pertama kali
dipertandingkan pada 1891. 100 kemudian, barulah perempuan bisa ikut bersaing
dalam olahraga tersebut.
Baca Juga:
Islamic Solidarity Games 2022: Lifter Putri Indonesia Rebut Medali Emas Lagi
Setelah melalui perjalanan yang panjang, angkat besi
kategori perempuan akhirnya memulai debutnya di Olimpiade Sydney pada 2000.
Sejak saat itu, angkat besi pun meluas ke banyak negara di dunia. Namun, di
beberapa negara terutama di Asia dan negara-negara Muslim, kaum perempuan masih
kurang terwakili dalam cabang olahraga tersebut. Itu terjadi karena belum
adanya aturan khusus soal penggunaan hijab bagi atlet angkat besi.
Pada saat itulah, seorang atlet perempuan bernama Kulsoom
Abdullah hadir. Kulsoom Abdullah merupakan atlet angkat besi perempuan yang
berasal dari Pakistan-Amerika Serikat. Kedua orang tuanya berasal dari
Pakistan, namun ia lahir di Kansas City, Amerika Serikat.
Lewat keberaniannya, Kulsoom bisa mengubah aturan di dunia
angkat besi yang awalnya melarang penggunaan hijab. Meski begitu, keberanian
Kulsoom untuk memperjuangkan penggunaan hijab itu tidaklah mudah, sebab ia
harus melewati berbagai rintangan hingga akhirnya penggunaan hijab pun
diperbolehkan.
Baca Juga:
Indonesia Naik Peringkat usai Rizki Juniansyah Sumbang 3 Emas di ISG
Perjuangan Kulsoom
Abdullah Soal Hijab
Kisah perjuangan Kulsoom sendiri bermula ketika pakaian yang
dikenakannya dianggap bermasalah saat mengikuti Kejuaraan Nasional di Amerika
Serikat. Menurut laporan VOA, pada 2010 Kulsoom seharusnya bisa tampil di
Kejuaraan Nasional Angkat Besi Amerika Serikat. Namun, dia memilih tidak tampil
karena pakaian dan hijabnya tidak diizinkan oleh panitia pelaksana.