Klub asal Emilia-Romagna itu jelas menaruh harapan besar pada para rekrutan anyar untuk mengarungi kompetisi kasta tertinggi Italia.
Bukan tanpa alasan Sassuolo mendatangkan Matic. Pemain berpostur jangkung itu memiliki pengalaman panjang bersama klub-klub elite Eropa.
Baca Juga:
Kemenangan Berharga Atalanta di San Siro, Gasperini Puji Gol Ederson
Ia pernah menjadi bagian penting Benfica di Portugal, kemudian mencatat sukses bersama Chelsea dengan menjuarai dua kali Premier League, sebelum melanjutkan kariernya di Manchester United, AS Roma, dan terakhir Lyon.
Matic dikenal sebagai gelandang bertahan dengan gaya bermain penuh ketenangan, distribusi bola yang rapi, serta jiwa kepemimpinan yang kuat.
Dengan sederet pencapaian bergengsi, ia diyakini akan berperan sebagai mentor sekaligus pembimbing bagi para pemain muda Sassuolo.
Baca Juga:
Tenggelamkan Cremonese, Napoli Kini Perbesar Jarak dari Inter Milan
Pelatih Fabio Grosso menegaskan kehadiran Matic bukan sekadar memperkuat komposisi skuad, melainkan juga membawa keseimbangan dalam pola permainan tim.
Ia diharapkan bisa menjadi penghubung penting antara lini belakang dan lini serang.
Sassuolo sendiri mengawali musim Serie A 2025/26 dengan hasil kurang memuaskan setelah takluk 0-2 dari juara bertahan Napoli.