WahanaNews.co | Juara Grand Slam empat kali, Naomi Osaka, mengaku prihatin atas keberadaan pemain tenis China, Peng Shuai, yang belum pernah terdengar kabarnya sejak menuduh mantan Wakil Perdana Menteri China melakukan serangan seksual kepadanya.
Peng Shuai, salah satu bintang olahraga terbesar di China, mengatakan dalam media sosial awal bulan ini bahwa mantan anggota Komite Tetap Politbiro China, Zhang Gaoli, telah memaksa dia melakukan hubungan seks dan bahwa mereka kemudian mengakui sebagai hubungan suka sama suka.
Baca Juga:
Skandal Tentara Wanita Israel Berhubungan Seks dengan Napi Palestina di Penjara
Komunitas tenis global semakin khawatir karena Peng tidak terlihat sejak membuat postingan tersebut, dan pada Senin (15/11/2021) Badan Tenis Putra (ATP) mendukung seruan Asosiasi Tenis Wanita (WTA) agar China menyelidiki tuduhan tersebut.
"Saya baru-baru ini diberitahu bahwa seorang rekan sesama tenis yang hilang tak lama setelah mengungkapkan telah dilecehkan secara seksual," kata Osaka, seperti dikutip Reuters, Rabu (17/11/2021).
"Penyensoran tak bisa dibenarkan oleh alasan apa pun, saya harap Peng Shuai dan keluarganya selamat dan baik-baik saja. Saya kaget dengan situasi saat ini dan saya berkirim kasih kepada dia. #whereispengshuai," lanjutnya.
Baca Juga:
Para Pendeta di Polandia Gelar Pesta Seks Gay di Gereja Bersejarah, PSK Sampai Pingsan
Jaminan dari Asosiasi Tenis China
Ketua WTA, Simon, mengatakan kepada New York Times pada Minggu (14/11/2021) bahwa tak ada seorang pun di Tour yang berbicara langsung dengan Peng, tetapi dia sudah mendapatkan jaminan dari Asosiasi Tenis China bahwa petenis itu selamat "dan tidak di bawah ancaman fisik".
Asosiasi Tenis China tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters mengenai hal ini.
Petenis berusia 35 tahun itu adalah petenis China pertama yang menduduki peringkat teratas dunia ketika dia menjadi pemain ganda nomor satu dunia pada 2014.
Dia menjuarai ganda putri Wimbledon pada 2013 dan French Open 2014.
Sementara politikus Zhang, yang kini berusia 75 tahun, adalah Wakil Perdana Menteri China dari 2013 sampai 2018, dan bertugas dalam Komite Tetap Politbiro dari 2012 sampai 2017. [dhn]