Paolo Maldini (AC Milan)
Bagi Paolo Maldini, AC Milan adalah segalanya. Romantismenya dengan klub asal Kota Mode itu merupakan warisan dari sang ayah Cesare Maldini.
Jalinan cinta Maldini bersama Milan dimulai sejak usianya 10 tahun di mana ia menghabiskan enam tahun menimba ilmu di akademi I Rossoneri.
Sejak dipomosikan ke tim utama pada 1984, Maldini tak pernah berpaling ke lain klub dan meraih berbagai aspek yang dibutuhkan untuk menjadikannya seorang legenda sejati bersama Milan.
Baca Juga:
Indonesia Siap Kerja Sama dengan Argentina di Bidang Olahraga
Maldini menghabiskan seluruh 25 tahun karir sepak bolanya bersama Milan, sebelum pensiun pada 2009 saat usianya menginjak 41 tahun.
Ia memenangkan 26 trofi bersama Milan, di antaranya adalah tujuh titel Serie A dan lima trofi Liga Champions.
Dinasti Maldini berlanjut hingga tiga generasi. Setelah Ayah, dirinya, kini sang putra Daniele Maldini tengah berjuang melanjutkan warisan Maldini di Milan. Sayangnya, dinasti Maldini di Milan terancam terhenti lantaran sang Daniele kini dipinjamkan ke Monza dan berpotensi dipermanenkan klub milik mendiang Silvio Berlusconi yang dulunya pemilik AC Milan.
Ryan Giggs (Manchester United)
Giggs adalah salah satu pemain yang paling terkait dengan Manchester United.
Baca Juga:
Sambut Hari Bhayangkara ke-78, Wakapolres dan Tokoh Pemuda Jakbar Buka Pertandingan Eksebisi
Ia menjadi bagian integral dari tim tersebut dari tahun 1990 hingga 2014. Dia adalah sosok sentral bersama David Beckham serta duo Neville dalam era emas "Class of 92' yang membawa MU merebut treble winners.
Penyihir dari Wales, begitulah fan Manchester United menjuluki pemain dengan 672 caps dan 114 gol untuk klub.
Saking cintanya, Giggs juga rela menjalani peran sebagai pemain-pelatih dan kemudian ditunjuk sebagai pelatih interim menggantikan David Moyes pada 2014.