WahanaNews.co | Grup Djarum, asal Indonesia, menjadi pemilik klub Como 1907.
Djarum, melalui anak perusahaan SENT Entertainment yang berbasis di Inggris, membeli Como 1907 pada April 2019.
Baca Juga:
AC Milan Kalahkan Empoli 1-0 dalam Lanjutan Liga Italia
"Waktu itu, kami membeli dengan harga Rp 10 miliar," kata Perwakilan Resmi Como 1907, Mirwan Suwarso, saat Zoom dengan Radio PAS FM 92.4 Jakarta pada Jumat (11/2/2022) sore.
Kala itu, Como 1907 menjadi penghuni kasta Serie D Liga Italia.
Pada 2022, Como 1907 ada di peringkat 11 sementara Liga Serie B.
Baca Juga:
Pertarungan Liga Italia: Napoli Tersungkur di Tangan AC Milan
Como 1907 kini berubah nama menjadi Como Football Indonesia.
Hingga Februari 2022, Como bertengger dengan raihan 6 kali menang, 9 kali imbang, 6 kali kalah, dari 21 laga.
Poin raihan Como adalah 27 poin.
Terkini, kata Mirwan Suwarso, pihak Djarum hingga Februari 2022 sudah menggelontorkan duit investasi hingga 12 juta euro untuk Como.
Menggunakan kurs 1 euro setara dengan Rp 16.200, dana investasi itu besarannya sekitar Rp 194,4 miliar.
Menurut Mirwan, berbekal dana sebesar itu, Como berbenah diri untuk makin menjadi klub profesional, baik di bidang sepakbola maupun di bidang pengembangan bisnis.
Mirwan membeberkan bahwa pengalaman sepanjang tiga tahun kepemilikan membuat Djarum menata banyak program untuk "menjual" Como kepada lebih banyak khalayak.
Dalam bidang sepakbola, kata Mirwan, Djarum pada tahun ini akan membangun akademi sepakbola Como.
"Kami akan seriusin akademi sepak bola Como," tuturnya.
Menurut Mirwan, pilihan pada pembangunan dan pembenahan akademi sepakbola Como sejalan dengan komponen pertama di industri sepakbola.
"Kami harus meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) dan harga jual SDM kami," tuturnya.
Como, kata Mirwan, pada bidang ini, bersaing dengan klub-klub besar di Italia seperti AC Milan, Inter Milan, Juventus, maupun Atalanta, misalnya.
"Kami harus memberikan alasan mengapa mereka (calon siswa akademi) mau memilih Como," kata Mirwan.
Turis
Dari segi pengembangan bisnis, lanjut Mirwan, Djarum akan "menjual" Como kepada 3,2 juta turis yang tandang ke kota di Italia bagian utara itu.
Menurut Mirwan, salah pusat perhatian atau destinasi turis adalah Danau Como.
"Bus-bus turis (yang akan melancong ke Danau Como) selalu parkir di depan stadion kami," ujar Mirwan.
Dalam pengamatan pihak Djarum, kata Mirwan, belum tersedia toko suvenir yang memperkenalkan secara resmi Como kepada para turis itu.
Di Como, justru banyak suvenir kelas murah yang dijual oleh imigran asal Afrika.
Lantaran alasan itulah, pemilik Como menyiapkaan dana untuk membeli gedung yang nantinya akan menjadi toko suvenir resmi.
Dalam perkembangannya, Como akan ada pusat-pusat penjualan suvenir tak hanya di kawasan stadion Como, namun juga ada di alun-alun maupun pusat kota Como.
Mirwan Suwarso menyebut bahwa toko suvenir itu berjejer dengan toko yang menjual produk fesyen Gucci, misalnya.
Como, dalam perkembangannya, mulai 2022, akan membuat jersey yang mengarah ke fesyen.
"Kami mulai pada musim depan (2022-2023)," tutur Mirwan Suwarso.
Dengan demikian, jersey Como akan menjadi pilihan untuk dibeli oleh para turis, baik yang menyukai sepakbola maupun tidak.
Untuk perwujudan ide jersey fesyen itu, lanjut Mirwan Suwarso, Como akan menggandeng desainer Indonesia, Didit Hediprasetyo.
Sementara, toko suvenir Como juga akan ada di Milan dan Paris. [dhn]