WahanaNews.co | Ratusan pesepak bola Inggris mengancam akan melakukan tindakan hukum terhadap industri statistik yang denan sengaja merekam data performa mereka.
Gugatan ini disebut berpotensi mengubah industri statistik sepak bola.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Kelompok pesepak bola itu dipimpin oleh pelatih yang telah memimpin lusinan klub di berbagai divisi Liga Inggris, Russel Slade. Pelatih berusia 60 tahun ini pernah menukangi berbagai klub mulai Yeovil Town hingga Coventry City.
Slade mengaku ada 850 pemain yang menuntut kompensasi atas perdagangan data performa mereka selama enam tahun terakhir.
Para pesepak bola juga menuntut biaya tahunan jika ingin merekam data mereka. Kelompok ini mengaku telah menyurati 17 firma data-statistik terkait tuduhan penyalahgunaan data.
Baca Juga:
Kababek TNI Tutup Open Tournamen Sepak Bola Piala Panglima TNI 2024
Slade dan kelompoknya ingin jaminan pendapatan dari penggunaan data mereka.
Biaya ini tidak signifikan bagi pesepak bola divisi atas seperti Premier League dan EFL Championship. Namun, bagi pesepak bola di divisi bawah, biaya data dapat bermanfaat.
“Saya tidak berbicara soal pemain Premier League atau bahkan Championship. Terdapat sekitar 7.000 keping informasi tentang seorang individu di divisi liga papan bawah,” kata Slade kepada BBC.