WahanaNews.co | Tim bulu tangkis beregu putri Indonesia menyumbang medali perak di laga final ASEAN Schools Games (ASG) 2024.
Penampilan maksimal tim bulu tangkis beregu putri Indonesia Thalia Ramadhani dan kawan-kawan ini terpaksa gagal membuahkan medali emas usai dikalahkan Malaysia 0-3 do Tien Son Sports Complex, Vietnam, pada Selasa (4/6/2024).
Baca Juga:
Bakamla RI dan VCG Perkuat Kerjasama Lewat Latihan SAR serta Olahraga Persahabatan
Indonesia berhadapan dengan Malaysia setelah pada babak semifinal paginya menekuk tim tuan rumah Vietnam dengan kemenangan 3-1.
Sementara Malaysia menuntaskan permainan Thailand 3-1 di semifinal.
Tunggal putri Thalita Ramadhani Wiryawan memulai perjuangan tim Merah Putih di final melawan Dania Sofea Binti Zaidi.
Baca Juga:
Terjangan Topan Super Yagi di Vietnam, 6 Orang Tewas akibat Tanah Longsor
Sempat unggul di set pertama 21-17, rubber set terpaksa dimainkan setelah Thalita kalah 16-21 di set kedua. Set ketiga menjadi milik pebulu tangkis Malaysia setelah Thalita takluk 8-21.
Pertandingan kedua mempertemukan ganda putri Indonesia Hanisyah Pratiwi dan Lintang Ari Rahmawati melawan pasangan Malaysia Celine Ng dan Christine Lam Mei He.
Meski memenangkan set pertama 21-18, namun Hanisyah-Lintang mesti mengakui keunggulan Celine-Christine di set kedua 7-21.
Rubber set kembali terjadi yang sayangnya duo Indonesia kembali kalah 7-21.
Tertinggal 0-2 alhasil membuat tunggal Indonesia Fatimah Azzahra yang turun di pertandingan ketiga mesti memenangkan duel kontra Jola Lim Ji Yu.
Set pertama berhasil dimenangkan Fatimah dengan skor meyakinkan 21-15. Sayangnya, Jola memberikan perlawanan sengit di set kedua yang berakhir untuk kekalahan Fatimah 19-21.
Untuk kali ketiga rubber set mesti dimainkan di partai final beregu putri. Pertandingan ketat dan saling mengejar angka pun terjadi, yang pada akhirnya dimenangkan Jola, membuat Fatimah menelan kekalahan dramatis 19-21.
Tim beregu putri Indonesia pun mesti puas dengan medali perak.
Pelatih bulu tangkis Indonesia Hendro Santoso mengakui Malaysia unggul atas Indonesia dalam partai final ini. Para pemain Negeri Jiran disebut memiliki strategi “nothing to lose” dalam melakukan serangan.
“Apalagi kalau sudah ketinggalan poinnya ya mereka tinggal memainkan siasat menyerang, sementara kita yang bertahan, padahal tidak boleh seperti itu. Nah anak-anak panik kalau sudah keteteran, kalau sudah angkanya tersusul,” jelas Hendro.
Namun begitu pihaknya memberikan apresiasi terhadap perjuangan para pebulu tangkis putri Indonesia. Apalagi semuanya bermain hingga rubber set.
Dengan hasil di beregu putri ini maka Indonesia sudah mencatatkan dua medali perak dari cabor bulu tangkis yang dalam final lainnya diraih tim beregu putra.
Adapun agenda bulu tangkis di ASG 2024 akan mulai memainkan nomor-nomor individu hari ini, Rabu (5/6).
[Redaktur: Zahara Sitio]