"Pengakuan Twitter bahwa mereka berhenti menghitung pengguna palsu atau spam di mDAU-nya ketika menentukan bahwa pengguna tersebut palsu tampaknya adalah hal yang salah."
"Sebaliknya, kami memahami, berdasarkan representasi Twitter selama panggilan telepon 30 Juni 2022 dengan kami, bahwa Twitter menyertakan akun yang telah ditangguhkan - dan dengan demikian diketahui palsu atau spam," lanjut pernyataan itu.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Terlepas dari dalih-dalih di atas, analis dari Hargreaves Lansdown, Susannah Streeter, menilai ancaman pembatalan kesepakatan yang sudah berulangkali dilakukan itu adalah upaya Musk untuk menurunkan harga penawaran.
Pasalnya, estimasi angka bot 5 persen sudah ada sejak 2013.
"Metrik 5 persen sudah keluar sejak lama. Dia jelas sudah melihatnya. Jadi, ini mungkin strategi untuk menurunkan harga," kata dia, dikutip dari Reuters.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
Apa Itu Akun Bot?
Bot spam, akun bot, atau akun palsu biasanya digunakan untuk membuat viral sebuah promosi penjualan atau kampanye atau untuk meningkatkan pengaruh seseorang atas isu tertentu.
Bot pada dasarnya adalah program yang mengunggah tweet otomatis, baik untuk informasi, seperti "quakebot" pemerintah AS, yang men-tweet detail peristiwa seismik atau hiburan.