Kedua, Bibit Siklon Tropis 95S yang terpantau berada di Samudra Hindia sebelah selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1.004,2 mb.
Sistem ini bergerak ke arah barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori rendah.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Ketiga, Bibit Siklon Tropis 97S yang terpantau berada di Samudra Hindia selatan NTB dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1.002,8 mb. Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori rendah.
"Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis," kata Dwikorita.
Fenomena lain yang juga perlu diwaspadai adalah fenomena bulan purnama pada tanggal 5 Februari yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum yang mengakibatkan terjadinya banjir pesisir atau rob.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
"Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," jelasnya.
Sementara itu, Deputi Meteorologi Guswanto menerangkan, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah dengan potensi siaga terhadap dampak hujan lebat periode tanggal 6-7 Februari 2023 perlu diwaspadai di sebagian wilayah Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku.
Khusus wilayah NTT, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah dengan potensi waspada dan siaga potensi dampak hujan lebat periode tanggal 6-7 Februari 2023 perlu diwaspadai di sebagian wilayah.