WahanaNews.co | Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan penjelasan terkait perkembangan potensi cuaca ekstrem secara umum di Indonesia secara daring pada hari Minggu, 5 Februari 2023.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan kondisi atmosfer menunjukkan beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intensif dalam beberapa waktu ke depan, di antaranya kondisi aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah Indonesia.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
“Dinamika saat ini dikontrol oleh beberapa fenomena yang terjadi bersama,” jelasnya, melansir Tempo.co, Senin (6/2/2023).
Adanya Monsoon Asia yang masih aktif serta bibit siklon tropis, pusat tekanan rendah dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
BMKG mendeteksi kemunculan 3 bibit siklon tropis sekaligus di sekitar wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah selama sepekan ke depan antara 6-12 Februari 2023.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang. “Cuaca ekstrem dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materil dan imateril. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi,” jelasnya.
Tiga bibit sikon tersebut masing-masing, Bibit Siklon Tropis 94S yang terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1.000,2 mb.
Sistem ini bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori sedang.