Hal ini membuat situs Taichoute membuka jalan baru untuk penelitian paleontologi dan ekologi.
"Meskipun arthropoda raksasa yang kami temukan belum sepenuhnya teridentifikasi, beberapa mungkin termasuk spesies Biota Fezouata yang telah dijelaskan sebelumnya dan beberapa pasti akan menjadi spesies baru," ungkap Xiaoya Ma, peneliti yang terlibat dalam studi dari University of Exeter dan Yunnan University.
Baca Juga:
Potensi Pendapatan Negara dari Ekspor Pasir Laut Capai Rp2,5 Triliun: Analisis Awal dan Tantangan Regulasi
Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendeskripsikan spesimen yang ditemukan di Taichoute.
Namun hampir setengah dari spesimen yang ditemukan di Taichoute adalah euarthropoda atau arthropoda sejati dengan tungkai bersendi dan kerangka luar yang keras namun fleksibel.
Selain itu, spesies trilobit yang belum pernah ditemukan di tempat lain di endapan Fezouata telah ditemukan di Taichoute.
Baca Juga:
Pakar Ungkap Gegera Sampah Plastik Cemari Laut RI, Negara Rugi Rp225 Triliun per Tahun
Mendominasi lautan
Xiaoya Ma menambahkan dengan ukurannya yang besar dan kemampuan berenang bebasnya menunjukkan bahwa mereka memainkan peran unik dalam ekosistem ini.
Lebih lanjut, fosil-fosil yang ditemukan di Taichoute ini terkubur sedimen beberapa juta tahun lebih muda dari situs yang dieksplorasi sebelumnya dan dalam kondisi yang agak berbeda.