WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sekitar 90.000 tahun silam, sekelompok manusia purba pernah berjalan di pantai yang kini menjadi bagian wilayah Maroko.
Siapa sangka, langkah kaki mereka meninggalkan jejak yang menjadi bukti kehidupan di zaman purba.
Baca Juga:
General Annual Meeting di Maroko: Seminar Perdana ALPERKLINAS Pasca Bergabung dengan FISUEL Tahun 2015
Pada 2022, peneliti menemukan 85 jejak kaki yang mengeras tersebut di Larache, pantai barat laut Maroko. Jejak manusia purba ini menjadi salah satu yang terawetkan dengan baik di dunia.
Jejak-jejak kaki purba tersebut diperkirakan milik sekelompok hominin. Beberapa di antaranya yaitu seorang anak-anak usia 1-4 tahun dan anak-anak usia 4-8 tahun.
Masih di temuan jalur jejak kaki yang sama, ada juga jejak kaki remaja atau orang dewasa dengan perawakan kecil, orang dewasa dengan ukuran tubuh sedang, serta seorang dewasa yang tinggi. Peneliti memperkirakan, salah satu pejalan tersebut adalah laki-laki dengan tinggi 186 cm.
Baca Juga:
Gurun Sahara di Maroko Banjir, Kejadian Pertama Kali dalam 50 Tahun
Mereka diperkirakan merupakan hominin tertua yang dikaitkan dengan Homo sapiens di Afrika Utara dan Mediterania Selatan.
Jejak Sosial Manusia Purba
Arah jejak yang berpola dari darat ke laut menggambarkan aktivitas sosial mereka. Penelti memperkirakan, mereka berjalan bersama untuk mencari makanan dan kerang-kerangan.
"Mereka mungkin nelayan atau pengumpul makanan," kata kurator situs Lixus Larache, Anass Sedrati, melansir AFP.
Keajaiban Alam Terancam Waktu
Jejak kaki tersebut bertahan karena faktor keberuntungan geologis. Lapisan pasir pantai diperkirakan cepat mengeras dan tertutup sedimen lain, lalu terlindung dari abrasi laut selama puluhan ribu tahun. Hasil penanggalan dengan teknik Optically Stimulated Luminescence (OSL) mengkonfirmasi usianya sekitar 90.300 ± 7.600 tahun.
Meski berhasil bertahan hampir 100 milenium, situs ini kini menghadapi ancaman serius. Erosi dan abrasi kian menggerus platform karang tempat jejak itu berada. Peneliti memperingatkan pentingnya perlindungan segera supaya jejak hominin di Afrika Utara tersebut tidak hilang ditelan laut.
Hasil studi Mouncef Sedrati dan rekan-rekan berjudul A Late Pleistocene hominin footprint site on the North African coast of Morocco ini dipublikasi di jurnal Scientific Reports, 23 Januari 2024.
[Redaktur: Alpredo Gultom]