Dari Ruang Redaksi Wahana News
Kata belajar bagi peserta didik, kadang menjadi kata yang menakutkan. Hal ini dapat terlihat dari antusiasme dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Bahkan, daya kreatif, inovatif serta empati peserta didik terhadap lingkungan juga masih rendah. Bahkan, ketrampilan peserta didik dalam memecahkan suatu masalah juga masih sangat kurang.
Baca Juga:
Libur Akhir Semester Segera Dimulai, Kadisdik Sumedang Imbau Orang Tua Waspadai Cuaca
Saat ini guru dan dunia pendidikan Indonesia gencar mengembangkan konsep 'Back to Nature' atau kembali ke alam, tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan di tengah kemajuan teknologi yang serba instan.
Guru sangat berperan penting dalam dunia pendidikan dan menciptakan generasi-generasi mendatang yang cerdas dan berwawasan tinggi yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang diperhitungkan dalam dunia pendidikan.
Tetapi pada saat ini, banyak guru yang tidak mau melakukan inovasi-inovasi terhadap dunia pendidikan dan hanya mengajar secara konvensional yang membuat peserta didik tidak menikmati pembelajaran.
Baca Juga:
18 Sekolah Terendam Banjir di Subulussalam, Belajar Tatap Muka Sementara Dihentikan
Inovasi-inovasi tersebut dapat diaktualisasikan dalam metode pengajaran. Metode pengajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sangat dibutuhkan dalam era saat ini.
Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan siswa, guru dan lingkungan sekitar adalah metode outing class.
Outing Class untuk sekolah merupakan salah satu program pembelajaran yg bertujuan memberikan keterampilan dan keahlian dasar tertentu sebagai sarana menumbuhkan kreativitas siswa.