WahanaNews.co | Indonesia siap-siap jadi tuan rumah untuk ajang olimpiade internasional bergengsi bidang informatika atau International Olympiad in Informatics (IOI) ke-34 pada 2022.
Perhelatan itu akan diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 7-15 Agustus 2022.
Baca Juga:
Menpora Harap Ajang Festival Senam 2024 Mampu Lahirkan Atlet Berprestasi Olimpiade
Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Suharti mengatakan Indonesia sebagai tuan rumah. Persiapan dilakukan dengan koordinasi dari tim penyelenggara IOI 2022 dengan sejumlah lembaga terkait.
"Salah satunya Kementerian Luar Negeri untuk membantu dalam persiapan kedatangan para peserta dari luar negeri yang diperkirakan mencapai 360 peserta dari 89 tim dan 72 di antaranya akan hadir langsung ke Indonesia,” ucap Suharti dalam siaran pers pada Rabu, 20 Juli 2022.i
Suharti menambahkan bahwa kesuksesan perhelatan IOI ke-34 akan dibuktikan dari hasil kolaborasi pemerintah pusat, daerah, swasta dan juga media.
Baca Juga:
Anthony Sinisuka Ginting Akui Kekalahan di Indonesia Open 2024 karena Kesalahan Sendiri
IOI 2022 Host Organizing Committee sekaligus Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia, Brian Marshal, menuturkan setelah dua tahun berturut-turut digelar secara daring karena pandemi Covid-19, IOI 2022 di Indonesia akan menjadi kompetisi pertama yang diselenggarakan secara hibrida (daring dan luring).
“IOI yang pertama kali dilakukan secara hibrida ini kemungkinan melibatkan tim dan peserta terbanyak sepanjang sejarah,” kata Brian.
Adapun Indonesia sendiri telah mengikuti ajang kompetisi ini sejak 1995 dan beberapa kali meraih kejuaraan serta mengumpulkan banyak medali dalam kompetisi ini.
Sementara itu, Praktisi Teknologi Informatika, Ainun Najib, mengatakan acara ini merupakan peluang besar meningkatkan kemampuan anak-anak mempelajari bidang informatika.
“Beberapa dekade terakhir banyak bermunculan inovasi teknologi. Kemampuan komputasi, kalkulasi dan otomasi, kecepatannya tumbuh secara eksponensial dan telah membantu manusia untuk mengambil alih beban pekerjaan yang dulunya manual dengan pikiran dan tangan manusia,” kata Ainun.
Peraih medali perak IOI 2009 sekaligus praktisi teknologi informasi, Veni Johanna, mengatakan bahwa pelajar serta praktisi teknologi di Indonesia sangat mampu untuk bersaing di dunia informatika internasional.
“Hal tersebut dibuktikan oleh Tim Olimpiade Komputer Indonesia secara rutin meraih medali di International Olympiad in Informatics (IOI), bahkan meraih emas di tiga IOI terakhir. Kesuksesan di kompetisi seperti ini adalah bekal baik untuk dunia profesional juga,” tuturnya.
Menurut dia, alumni-alumni olimpiade sains SMA banyak yang kemudian menjadi founder atau pemimpin perusahaan teknologi di Indonesia atau bekerja di perusahaan teknologi dunia seperti di Silicon Valley.
Dalam kompetisi tahun ini, Indonesia mengirimkan 8 peserta yang terbagi dalam 2 tim. Tim A terdiri dari Albert Yulius Ramahalim dari SMA Katolik Ricci I Jakarta Barat, Juan Carlo Vieri dari SMA Intan Permata Hati Surabaya, Maximilliano Utomo dari SMA Xin Zhong Surabaya, dan Joseph Oliver Lim dari SMAK 1 Penabur Jakarta. Sedangkan Tim B terdiri dari Albert Ariel Putra dari SMA Kristen Petra 4 Sidoarjo, Matthew Allan dari SMA Kanisius Jakarta, Andrew dari SMA S Sutomo 1 Medan, dan Vannes Wijaya dari SMAN 8 Pekanbaru.
Penyelenggaraan IOI 2022 didukung oleh beberapa entitas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, dan sejumlah perusahaan BUMN dan swasta. [qnt]