WahanaNews.co, Jakarta - Nishad Singh mantan direktur engineer FTX, mengatakan kepada hakim di persidangan bahwa Sam Bankman-Fried, pendiri FTX, menghabiskan sejumlah besar uang perusahaan untuk 'foya-foya'.
Singh bersaksi bahwa bos layanan pertukaran kripto yang bangkrut itu menghabiskannya untuk investasi real estate dan memodali perusahaan lain, hingga sumbangan kampanye dan endorse selebriti.
Baca Juga:
Dua Pengedar dan Bandar Narkoba Diciduk
Singh mengungkap ini di pengadilan federal Manhattan, ketika minggu ketiga persidangan Bankman-Fried dimulai. Jaksa penuntut terus memanggil orang-orang terdekat terdakwa untuk bersaksi.
Menanggapi pertanyaan dari Asisten Jaksa AS Nicolas Roos, Singh mengatakan dia sering menemui Bankman-Fried untuk bicara soal keprihatinannya atas pengeluaran perusahaan.
Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa dirinya dengan tindakan bosnya itu karena pengeluaran yang berlebihan.
Baca Juga:
Kepala BP2MI Ungkap Inisial T Pengendali Bisnis Judi Online di RI
Bagaimana Bankman-Fried menghabiskan uang FTX adalah bagian penting dari kasus penipuan dan penggelapan uang nasabah yang dituduhkan. Sebagian besar dugaan penipuan berkisar pada miliaran dolar dana pelanggan yang seharusnya diinvestasikan dalam kripto dan disimpan di rekening klien, tetapi kemudian menghilang.
Bankman-Fried menghadapi tujuh tuntutan pidana terkait runtuhnya FTX dan Alameda, termasuk wire fraud, penipuan sekuritas, dan pencucian uang yang dapat membuatnya dipenjara seumur hidup. Dia sendiri mengaku tidak bersalah.
Singh bekerja sama dengan jaksa penuntut sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan yang dia setujui pada bulan Februari. Saat itu, Singh mengaku bersalah atas enam dakwaan, termasuk persekongkolan untuk melakukan penipuan sekuritas, persekongkolan untuk melakukan pencucian uang, dan persekongkolan untuk melanggar undang-undang keuangan kampanye.
Singh, yang besar di Bay Area, bersaksi bahwa dia bertemu terdakwa saat duduk di bangku kelas dua atau sekolah menengah pertama, melalui adik laki-laki Bankman-Fried, Gabe.
Singh belajar teknik elektro dan ilmu komputer di Universitas California di Berkeley dan sempat bekerja di Facebook sebelum bergabung dengan Alameda pada tahun 2017.
Mengenai teknologi di FTX dan Alameda, Singh berkata Sam tidak membuat kode sendiri, tapi dia terlibat dalam proses pengkodean dan hal-hal kecil lainnya.
"Sam merancang semua aturan untuk sistem margin dan mesin likuidasi, yang merupakan inti dari FTX," katanya, dikutip dari CNBC International, Selasa (17/10/2023) melansir CNBC Indonesia.
Singh mengatakan dia tinggal bersama Bankman-Fried pada akhir tahun 2021 di properti mewah FTX di Bahama. Dia menyebut Bankman-Fried sebagai karakter yang tangguh. Namun, kekaguman dan rasa hormatnya terkikis seiring berjalannya waktu.
Dia mengatakan pertama kali mengetahui performa keuangan perusahaan yang tak sehat pada pertengahan tahun 2022. Ia mendapati celah dalam neraca keuangan dan sejumlah besar uang yang Bankman-Fried habiskan untuk real estate, investasi awal startup lain, taruhan spekulatif, dan sumbangan politik.
[Redaktur: Alpredo Gultom]