Sistem transportasi berkelanjutan adalah suatu sistem transportasi yang penggunaan bahan bakar, emisi kendaraan, tingkat keamanan, kemacetan, serta akses sosial dan ekonomi, tidak akan menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat diantisipasi oleh generasi yang akan datang (Richardson, 2000).
"Sekarang pemerintah untuk menekan emisi secara tiba-tiba melaksanakan work from home (WFH), itu mungkin betul, tetapi kalau dari segi konsep transportasi berkelanjutan ini kemungkinan agak sulit, karena ada gangguan di aspek ekonominya," kata Hari.
Baca Juga:
Pemkot Semarang dan BRIN Sukses Budidayakan Varietas Bawang Merah Lokananta Maserati
Kendaraan umum lebih banyak volume angkutnya ketimbang kendaraan pribadi, sehingga pergerakan manusia bisa disatukan.
Selain itu, kata Hari, kendaraan umum yang berbasis listrik, seperti bus atau kereta, mampu mengurangi polusi udara lebih maksimal ketimbang kendaraan listrik pribadi.
Bila hanya berpindah dari kendaraan pribadi berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik, dia menyebutnya hanya solusi sementara.
Baca Juga:
Fenomena Langka: Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi, Indonesia Waspada
"Padahal kendaraan listrik sebetulnya menyimpan emisi yaitu limbah baterai. Saya berpendapat perpindahan kendaraan itu ke transportasi publik berbasis listrik," pungkas dia.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.