Dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akrabnya Indonesia dengan letusan gunung api karena masuk jalur Pacific Ring of Fire atau cincin api Pasifik yang merupakan jalur pegunungan aktif.
"Tinggal di Indonesia kita selalu berdampingan dengan potensi bencana, khususnya bencana geologi. Karena kita tinggal di lingkungan yang sangat unik, di pertemuan lempeng dunia. Sehingga kita harus meningkatkan kewaspadaan dengan mitigasi bencana yang lebih baik," kata Kasbani, saat masih menjabat Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada 2017.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Lempeng Pasifik
Dikutip dari Badan Survey Geologi Amerika Serikat (USGS), sebagian besar gempa bumi dan letusan gunung berapi tidak terjadi secara acak.
Itu terjadi di wilayah tertentu, seperti di sepanjang batas lempeng tektonik.
Baca Juga:
Peduli Erupsi Lewotobi, PT DLU Kolaborasi dengan BHS Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga
Salah satu area tersebut adalah Ring of Fire atau Cincin Api sirkum-Pasifik, tempat Lempeng Pasifik bertemu dengan banyak lempeng tektonik di sekitarnya.
Hal ini menjadikan Ring of Fire sebagai tempat dengan aktivitas kegempaan dan vulkanik yang tinggi.
Ring of Fire terdiri dari lebih 450 gunung berapi dan membentang hampir 40.250 kilometer dalam bentuk tapal kuda.