WahanaNews.co | Cincin Api atau Ring of Fire merupakan penyebab Indonesia sering dihantam erupsi gunung berapi setiap tahunnya.
Apa maksud dari istilah ini?
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Erupsi terbaru menimpa Gunung Semeru, yang menjadikannya satu-satunya gunung berapi berstatus Awas di Indonesia.
Ribuan warga pun mengungsi.
Dalam satu dekade terakhir, letusan gunung api yang cukup besar terjadi di sejumlah wilayah.
Baca Juga:
Peduli Erupsi Lewotobi, PT DLU Kolaborasi dengan BHS Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga
Misalnya, Gunung Merapi (2010), beberapa kali semburan lava dan abu vulkanik Gunung Sinabung, yang disusul oleh aktivitas Gunung Kelud, gunung Sangeang Api, Gunung Slamet, Gunung Lokon, hingga Gunung Gamalama.
Jauh ke belakang, Agustus 1883, Gunung Karakatu di Selat Sunda meletus dan menjadi salah satu letusan gunung api terbesar, paling mematikan, dan merusak dalam sejarah dunia.
Letusan ini juga berdampak hingga ke Eropa dan Amerika.
Dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akrabnya Indonesia dengan letusan gunung api karena masuk jalur Pacific Ring of Fire atau cincin api Pasifik yang merupakan jalur pegunungan aktif.
"Tinggal di Indonesia kita selalu berdampingan dengan potensi bencana, khususnya bencana geologi. Karena kita tinggal di lingkungan yang sangat unik, di pertemuan lempeng dunia. Sehingga kita harus meningkatkan kewaspadaan dengan mitigasi bencana yang lebih baik," kata Kasbani, saat masih menjabat Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada 2017.
Lempeng Pasifik
Dikutip dari Badan Survey Geologi Amerika Serikat (USGS), sebagian besar gempa bumi dan letusan gunung berapi tidak terjadi secara acak.
Itu terjadi di wilayah tertentu, seperti di sepanjang batas lempeng tektonik.
Salah satu area tersebut adalah Ring of Fire atau Cincin Api sirkum-Pasifik, tempat Lempeng Pasifik bertemu dengan banyak lempeng tektonik di sekitarnya.
Hal ini menjadikan Ring of Fire sebagai tempat dengan aktivitas kegempaan dan vulkanik yang tinggi.
Ring of Fire terdiri dari lebih 450 gunung berapi dan membentang hampir 40.250 kilometer dalam bentuk tapal kuda.
Cincin ini membentang dari ujung selatan Amerika Selatan, di sepanjang pantai barat Amerika Utara, melintasi Selat Bering, turun melalui Jepang, dan masuk ke Selandia Baru.
Dilansir dari Badan Oseanik dan Atmosfir Nasional AS (NOAA), Ring of Fire adalah hasil dari lempeng tektonik. Sebagian besar aktivitas vulkanik terjadi di sepanjang zona subduksi, yang merupakan batas lempeng konvergen tempat dua lempeng tektonik bertemu.
Pelat yang lebih berat didorong (atau ditundukkan) di bawah pelat lainnya. Saat ini terjadi, pencairan lempeng menghasilkan magma yang naik melalui lempeng di atasnya, meletus ke permukaan sebagai gunung berapi.
Zona subduksi juga merupakan tempat palung laut terdalam Bumi berada dan tempat terjadinya gempa bumi yang dalam. Palung terbentuk karena saat satu lempeng menunjam di bawah yang lain, ia membengkok ke bawah.
Gempa bumi terjadi saat dua lempeng bergesekan satu sama lain dan saat lempeng subduksi membengkok. [rgo]