WahanaNews.co | Lagi, gempa bumi mengguncang Jawa Barat pada Kamis (8/12/2022) pukul 07.50 WIB. Menurut rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang terjadi pagi tadi merupakan gempa tektonik dengan magnitudo 5,8.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,09° LS ; 106,95° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 122 km," kata Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.
Baca Juga:
Gempa M 6,4 Guncang Gorontalo Dini Hari, BMKG: Tak Ada Ancaman Tsunami
Daryono memastikan mengatakan, gempa bumi magnitudo 5,8 yang mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, bukan megathrust. Melainkan gempa intraslab atau Benioff.
Jenis dan mekanisme gempa bumi
Dalam analisis yang tertulisnya, gempa ini akibat adanya patahan batuan dalam lempeng Indo-Australia.
Baca Juga:
52 Gempa Bumi Guncang Maluku, BMKG Ungkap Pentingnya Mitigasi
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi/patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut sebagai gempa intraslab atau gempa Benioff," kata Daryono.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," sambungnya.
Dampak gempa bumi
Gempa bumi ini dirasakan di daerah Rancaekek dengan skala intensitas IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sedangkan msyarakat yang berada di daerah Cianjur, Lembang, Bogor, Bandung, Pangandaran, Padalarang, Pamoyanan, dan Sumedang merasakannya dengan skala intensitas III MMI. Skala intensitas III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk melintas.
"Daerah Cisolok, Sumur, Sukabumi, Jakarta, Garut, Bekasi, Bandar Lampung, dan Tangerang Selatan dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," kata Daryono.
Daryono juga menegaskan bahwa hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Gempa bumi susulan
"Hingga pukul 08.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M3.0 pada pukul 08.05 WIB," ungkap Daryono.
Berkaitan dengan peristiwa gempa ini, Daryono menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dia juga mengingatkan masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," tegasnya. [rds]