WahanaNews.co | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan hasil analisis dentuman misterius yang terdengar di sebagian besar wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dua hari lalu. Didapati ternyata dentuman berasal dari aktivitas buatan manusia.
Diketahui ada suara berfrekuensi 7-12 Hz di wilayah Kapanewon (kecamatan) Gedangsari, Gunungkidul. Gedangsari dipilih sebagai lokasi analisis karena menjadi wilayah pertama yang melaporkan adanya suara dentuman. BMKG menduga suara ini bukan berasal dari alam, melainkan aktivitas manusia seperti misalnya kegiatan tambang.
Baca Juga:
BNNP DIY Ungkap Jaringan Pengedar Ganja Medan-Yogyakarta dengan Modus Selai Roti
"Kita juga coba melakukan analisis spektogram untuk melihat rentang frekuensinya, ternyata memang dari analisa ini frekuensi itu berkisar 7-12 hz," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta Setyoajie Prayoedhie saat dimintai konfirmasi.
"Frekuensi ini memang lebih cenderung merupakan aktivitas buatan, dalam hal ini tentu saja aktivitas manusia ya.Aktivitasnya apa belum bisa kami identifikasi. Apa aja bisa, misalnya nih kalau kita buka tambang pakai bahan peledak. Tapi kayaknya nggak memungkinkan kalau (buka tambang pakai peledak) di Jogja," ujarnya.
Setyo memaparkan sumber suara frekuensi 7-12 Hz tersebut juga bisa disebabkan karena sonic boom. Sonic boom atau biasa disebut dentuman sonik merupakan suara yang dihasilkan dari gelombang kejut pergerakan pesawat jet. Suara ini dapat muncul ketika kecepatan pesawat terbang melebihi kecepatan suara.
Baca Juga:
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kenalkan Sejarah dan Nilai Tanah Kesultanan Lewat Pameran
"Bisa juga karena pesawat sonic boom, jadi ketika pesawat terbang lewat dari kecepatan supersonik bisa memicu ledakan sonic yang terdengar. Tapi ini perlu ada klarifikasi dari pihak berwenang," ujar Setyoajie. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.