"Dampaknya di Indonesia akan secara gradual mulai akhir Juli," ujar Ardhasena.
Menurutnya, fenomena El Nino akan berlangsung sampai Februari 2024. Sementara, puncak El Nino di Indonesia diprediksi terjadi pada Agustus-September 2023.
Baca Juga:
Diterjang 24 Gempa, Inilah Daerah Rawan di Kalimantan Bulan Ini
"2024 ekspektasinya suhu bumi akan meningkat, karena panas laut yang di lepas oleh El Nino," kata Ardhasena.
Untuk menghadapi efek El Nino tersebut, dia merekomendasikan agar beradaptasi dengan kenaikan suhu yang akan terjadi.
"Yang dapat dilakukan pada dasarnya adalah beradaptasi terhadap suhu yang naik. Untuk masing-masing sektor yang terdampak, seperti pertanian, kehutanan, sumber daya air. Suhu bumi tidak dapat diturunkan," terangnya.
Baca Juga:
Bertemu Kepala BMKG, Wamen Diana Bahas Mitigasi Bencana Hidrometeorologi untuk Kelancaran Arus Nataru
"Mendorong kebijakan mitigasi, yaitu kebijakan yang mengarah kepada pengurangan emisi gas rumah kaca dari industri, transportasi, dan energi," pungkas Ardhasena. [Alpredo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.