"Untuk harian itu baru bisa kita prediksi kira-kira seminggu sebelumnya. Jadi meskipun bulanannya normal, hariannya tuh bisa sangat ekstrem karena hujan satu bulan itu bisa turun hanya satu hari," jelasnya.
Dia juga mewanti-wanti agar masyarakat ikut mengantisipasi situasi tersebut. Dia menyarankan warga membersihkan saluran air. Sebab, dengan intensitas hujan yang ekstrem bisa saja sampai terjadi banjir.
Baca Juga:
Distan Banten Siapkan 1.012 Pompa Air Antisipasi Dampak Perubahan Iklim
"Jadi poinnya, mumpung sekarang masih musim kemarau bersihkan lah saluran saluran air, tandon tandon air agar jangan sampai nanti kalau hujannya ekstrem terjadi banjir," ucap dia.
"Jadi mumpung saluran itu pada kering, diperbaiki, karena bisa saja nanti tetap banjir tetap bisa, seperti itu," imbuhnya.
BMKG sebelumnya memprediksi kedatangan musim hujan di Indonesia secara bertahap. Kebanyakan wilayah Indonesia akan mengalaminya pada November.
Baca Juga:
Ancaman La Nina Tak Seburuk Dugaan, BMKG Ungkap Sisi Positif Tersembunyi
Itu mencakup sekitar 255 zona musim (ZOM) atau 36,5persen. Rinciannya adalah Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali.
Sebagian kecil NTB, sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan.
Sementara, puncak musim hujannya diprediksi akan terjadi pada bulan Januari - Februari 2024.