WahanaNews.co, Jakarta - Sejumlah pakar dalam penelitian terbaru mengungkap emisi karbon dari bahan bakar fosil kembali meningkat pada 2024. Simak laporannya.
Dalam laporan terbaru bertajuk Global Budget Carbon 2024, para pakar memperkirakan emisi karbon dari bahan bakar fosil mencapai 37,4 miliar ton, meningkat sebesar 0,8 persen dibanding tahun lalu.
Baca Juga:
PLN Nusantara Power Siapkan Dana Modifikasi Cuaca Tiap Tahun
JIka ditambah dengan emisi dari perubahan tata guna lahan seperti deforestasi, total emisi CO2 global diproyeksikan mencapai 41,6 miliar ton, atau 1 miliar ton lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Dampak perubahan iklim menjadi semakin dramatis, namun kita masih belum melihat tanda-tanda bahwa pembakaran bahan bakar fosil telah mencapai puncaknya," kata Profesor Pierre Friedlingstein, dari Global Systems Institute Exeter, yang memimpin penelitian tersebut, melansir Science Daily, Selasa (12/11).
"Waktu hampir habis untuk memenuhi tujuan Perjanjian Paris dan para pemimpin dunia yang bertemu di COP29 harus melakukan pemangkasan cepat dan mendalam terhadap emisi bahan bakar fosil untuk memberi kita kesempatan untuk tetap berada di bawah pemanasan 2 derajat celcius di atas tingkat pra-industri," tambahnya.
Baca Juga:
PLN Nusantara Power Siapkan Dana Modifikasi Cuaca Tiap Tahun
Professor Corinne Le Quéré dari Royal Society Research di University of East Anglia berpendapat bahwa aksi iklim semakin meluas yang menyebabkan penurunan emisi karena deforestasi.
"Meskipun emisi global meningkat lagi tahun ini, data terbaru menunjukkan bukti aksi iklim yang luas, dengan meningkatnya penetrasi energi terbarukan dan mobil listrik menggantikan bahan bakar fosil, serta penurunan emisi deforestasi dalam beberapa dekade terakhir dikonfirmasi untuk pertama kalinya." jelas Le Quéré.
Glen Peters dari Pusat Penelitian Iklim Internasional (CICERO) menyebutkan krisis iklim merupakan masalah bersama, dan meskipun pengurangan emisi terjadi di beberapa negara namun peningkatan emisi juga terus berlanjut di negara lain.