WahanaNews.co | Setelah luasannya mengalami penyusutan signifikan, lapisan salju abadi di Puncak Jaya Wijaya Gunung Cartenz Papua terancam lenyap.
Hal ini dipicu perubahan iklim yang ekstrem akibat pemanasan global yang terjadi di dunia beberapa tahun terakhir. Sehingga, tumpukan salju abadi terus mengalami penyusutan.
Baca Juga:
Cuaca Dingin Finlandia Bisa Bekukan Air Mendidih di Ruang Terbuka
Dirangkum dari berbagai sumber, keberadaan salju abadi yang ada di puncak gunung Jaya Wijaya ini diprediksi akan hilang dalam kurun waktu 5-6 tahun mendatang.
Berdasarkan hasil penelitian, BMKG memprediksi bahwa usia lapisan es tersebut tak akan lama lagi.
Diperkirakan sekitar 5-6 tahun salju abadi akan punah dari gunung Papua, setiap tahunnya luas es yang menyusut diperkirakan 10 kali lipat luas lapangan sepak bola Amerika.
Baca Juga:
Brrr... Gelombang Dingin di Beijing Pecahkan Rekor!
Melansir Liputan 6, tak hanya hanya terpengaruh dari elnino dan lanina di Indonesia, kondisi tersebut diperparah oleh tingginya 0 derajat pada atmosfer sehingga pembentukan hujan salju pembentuk es semakin sulit terjadi.
Fungsi lapisan es abadi di Indonesia tak beda dengan yang ada di kutub utara, yakni sebagai penyeimbang sekaligus termometer bumi serta dapat menjadi reflektor matahari.
Penyusutan lapisan es terdeteksi mulai tahun 2010, ketika peneliti BMKG melakukan pemasangan perangkat guna memantau keberadaan salju abadi.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, akibat pemanasan global, tumpukan salju abadi berkurang sekitar 23,3 meter. Diprediksi, tahun 2026 mendatang Indonesia akan kehilangan salju abadi di puncak gunung Jaya Wijaya ini. [eta]