WahanaNews.co | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan dampak perubahan iklim di Indonesia menyasar wilayah Puncak Jayawijaya, Papua.
Dampaknya, tidak bisa dipungkiri, adalah bakal hilang atau mencairnya puncak gunung yang diselimuti es tersebut.
Baca Juga:
Pusaran Siklon 93S di Samudra Hindia, BMKG Ingatkan Risiko Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
Pegunungan Jayawijaya memiliki wilayah yang selalu diselimuti salju, yaitu Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid.
Bahkan, salju tersebut dikatakan sebagai salju abadi.
Namun, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa es di puncak Pegunungan Jayawijaya, Papua, akan punah pada tahun 2025 atau tiga tahun mendatang.
Baca Juga:
BMKG Himbau Masyarakat Waspadai Siklon Tropis Bakung dan Bibit Siklon 93S
Dwikorita menyebut, hal itu disebabkan terjadinya kondisi cuaca eksrim serta perubahan iklim di dunia.
Hal itu disampaikan Dwikorita dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).
"Penyusutan Gunung es, Puncak Jayawijaya yang di teliti oleh BMKG, diprediksi tahun 2025, es itu sudah punah, sudah tidak ada di Puncak Jayawijaya lagi," kata Dwikorita.