Sebanyak 375 titik (8,6 persen) mengalami HTH kategori Panjang, 1344 titik (30,6 persen) mengalami HTH kategori sangat panjang, dan 75 titik (1,7 persen) mengalami HTH kategori ekstrem panjang.
Sebagai informasi, HTH sangat pendek berarti mengalami hari tanpa hujan selama 1-5 hari, HTH pendek mengalami hari tanpa hujan selama 6-10, HTH menengah mengalami hari tanpa hujan selama 11-20, HTH panjang mengalami hari tanpa hujan selama 21-30 hari.
Baca Juga:
Distan Banten Siapkan 1.012 Pompa Air Antisipasi Dampak Perubahan Iklim
Sementara HTH sangat panjang mengalami hari tanpa hujan selama 31-60 hari dan HTH ekstrem panjang mengalami hari tanpa hujan lebih dari 60 hari.
Meski 90 persen wilayah pengamatan BMKG menunjukkan hari tanpa hujan, tetapi beberapa wilayah sudah mengawali musim hujan, dan bahkan ada yang mengalami curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Selama Agustus, curah hujan harian tertinggi tercatat di Karang Pulau, Bengkulu pada 18 Agustus dengan curah hujan 238,5 milimeter per hari. Intensitas tersebut melebihi 150 milimeter per hari yang menjadi batas kategori curah hujan ekstrem.
Baca Juga:
Ancaman La Nina Tak Seburuk Dugaan, BMKG Ungkap Sisi Positif Tersembunyi
Selain di Bengkulu, kejadian curah hujan ekstrem juga terjadi di sebagian wilayah Indonesia, yakni Aceh, Bali, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan;
Kepulauan Riau, Maluku Utara, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara.
[Redaktur: Alpredo Gultom]