Batuan itu diduga berusia 4,6 miliar tahun, lebih tua batuan apapun yang ada di Bumi.
Fenomena bola api di China itu terjadi dalam masa aktif hujan meteor Geminid. Tetapi meteoroid Geminid konvensional berukuran kecil.
Baca Juga:
Mau Lihat Atraksi Langit? Simak Jadwal 12 Hujan Meteor Tahun 2024
“Jadi menurut saya itu seharusnya meteor yang tidak sengaja memasuki orbit Bumi,” terang Zhu.
Selain itu, menurut laporan puing-puing yang tersebar saat ini, meteoroid dapat hancur ketika dekat dengan tanah, dan lebih banyak puing dapat ditemukan di dekat tempat tersebut.
Zhang Baolin, ahli meteorit China, mengatakan bahwa seperti kebanyakan meteorit yang jatuh di Bumi, pecahan ini mungkin berasal dari sabuk asteroid antara Jupiter dan Mars.
Baca Juga:
Meteor Geminid Bakal 'Beratraksi' di Langit Jakarta, Catat Waktunya!
Radiasi pecahan meteorit rendah, sehingga tidak ada bahaya jika terkena kulit. Pecahan meteorit juga merupakan sampel penelitian yang berharga.
Dalam beberapa tahun terakhir, meteorit telah ditemukan di banyak tempat di seluruh China.
Beberapa pengguna web China pun penasaran apakah benda langit yang jatuh itu bisa dimiliki oleh penemunya atau milik pemerintah setempat.