WahanaNews.co | Kantor Google untuk divisi 'Cloud' di Amerika Serikat (AS) berubah menjadi 'kota hantu' karena para pegawainya jarang masuk kantor . CEO Google, Sundar Pichai, sampai mengeluh dengan keadaan ini.
Menurut laporan CNBC Internasional mengutip audio pada pertemuan town hall pekan lalu, hanya 30% pegawai Google yang masuk kantor sekali atau 2 kali seminggu.
Baca Juga:
Bisa Kuras Rekening, Pengguna Gmail Wajib Waspada jika Dapat Link Ini
"Bagi saya jelas bahwa mereka berusaha untuk menjadi efisien dan menghemat uang. Namun pada saat yang sama, kita harus memanfaatkan fasilitas yang ada," kata Pichai dikutip dari The Register, Rabu (8/3/2023) melansir CNBC Indonesia.
"Ngomong-ngomong, ada orang yang secara rutin mengeluh mereka datang dan ada banyak meja yang kosong dan rasanya seperti kota hantu, tentu ini bukan pengalaman yang menyenangkan".
Pichai mengatakan ke kantor dengan frekuensi 1 hingga 2 kali seminggu tidak efisien. Ia mendorong karyawan agar lebih bijak dalam memanfaatkan ruang kantor yang disediakan.
Baca Juga:
Incar Isi Rekening, Link Berbahaya di Gmail Kini Bisa Menyamar
"Kita punya real estate yang mahal. Dan jika mereka hanya digunakan 30% dalam satu waktu, kita harus evaluasi lagi," jelasnya.
Para staf Cloud Google diperkenalkan konsep kerja baru bulan lalu. Menurut laporan, sebagian besar dari mereka diminta berbagi meja dengan karyawan lainnya.
Google mengatakan akan mengatur mekanisme pembagian meja tersebut. Salah satunya, menetapkan norma saat bekerja.
Ahli strategi dan operasi Google Cloud, Anas Osman, menjelaskan satu desktop untuk seorang pegawai digunakan sekitar 35% pegawai dalam 4 hari.
"Kami pikir ini adalah keseimbangan yang baik mengenai bagaimana menemukan efisiensi dan menciptakan pengalaman yang lebih baik," kata Osman.
"[Para pegawai] melaporkan kolaborasi jauh lebih baik saat menetapkan hari di kantor bahkan dalam waktu singkat dengan model rotasi atau meja bersama," tambahnya. [tum/cnbc indonesia]